Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengukur Skala Kekuatan Gempa Bumi, Apa Itu Magnitudo?

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 (dimutakhirkan menjadi 6,5 M) mengguncang wilayah Bengkulu pada Selasa, 23 Agustus 2022 pukul 21.31 WIB.  Menurut Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, wilayah Samudera Hindia, barat Bengkulu diguncang gempa tektonik. 

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3,” tulis Daryono.

Adapun episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,22° LS ; 102,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Manna, Bengkulu pada kedalaman 52 kilometer. 

Peta lokasi gempa di Bengkulu pada 23 Agustus 2022. Twitter/BMKG

Apa Itu Magnitudo?

Mengutip United States Geological Survey (USGS), magnitudo penyebutan yang digunakan untuk beberapa skala pengukuran kekuatan gempa. Terdapat empat skala magnitudo paling umum digunakan, yaitu magnitudo lokal (local magnitude), magnitudo permukaan gelombang  (surface-wave magnitude), magnitudo gelombang tubuh (body-wave magnitude), dan magnitudo momen (moment magnitude).

Semakin besar gempa, makin tinggi pula angka magnitudo. Besaran magnitudo berdasarkan pengukuran gerakan maksimum yang direkam oleh seismograf, alat pengukur gempa. Skala magnitudo diklaim lebih akurat untuk mengukur kekuatan gempa.

Di mana seismograf merekam getaran dari gempa bumi yang berjalan melalui Bumi. Setiap seismometer merekam getaran tanah tepat di bagian bawahnya. Instrumen sensitif, yang sangat memperbesar gerakan tanah ini, dapat mendeteksi gempa bumi kuat dari sumber mana pun di dunia. Sistem modern secara tepat memperkuat dan merekam gerakan tanah, itu biasanya pada periode antara 0,1 dan 100 detik sebagai fungsi waktu. 

Selanjutnya, gempa bumi memiliki magnitudo tunggal. Getaran yang ditimbulkannya memiliki nilai yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lain berdasarkan jarak, jenis bahan permukaan, dan faktor lainnya.

Jenis Besaran Magnitudo

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Besaran dinyatakan dalam bilangan bulat dan pecahan desimal. Mengutip Michigan Technological University gempa magnitudo kurang dari 2.5 biasanya tak terasa, tapi tetap terekam seismograf. Berikut besaran magnitudo lainnya:

  • Magnitudo 2.5 sampai 5.4 menyebabkan kerusakan ringan, 
  • Magnitudo 5.5 sampai 6.0 mengakibatkan kerusakan ringan bangunan
  • Magnitudo 6.1 hingga 6.9 menyebabkan banyak kerusakan di daerah yang sangat padat penduduk
  • Magnitudo 7,0 hingga 7,9 tergolong gempa besar yang mengakibatkan kerusakan serius.
  • Magnitudo 8.0 atau lebih, termasuk gempa besar ini bisa menghancurkan wilayah pusatnya.

Karena skala basis logaritmik, setiap kenaikan bilangan bulat menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat dalam amplitudo terukur yang diukur pada seismogram.

Ketika awalnya dikembangkan, semua skala magnitudo berdasarkan pengukuran amplitudo bentuk gelombang yang direkam dianggap setara. Tapi untuk gempa bumi yang sangat besar, beberapa magnitudo meremehkan ukuran gempa sebenarnya, dan beberapa meremehkan ukurannya. 

KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Lakukan 7 Tindakan Ini Jika Gempa Terjadi di Daerah Anda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Heru Budi Sebut Kemacetan Jadi Kendala Penanganan Bencana di Jakarta

2 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama jajarannya usai meninjau pembebasan lahan di kawasan Normalisasi Kali Ciliwung, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, Senin, 8 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Sebut Kemacetan Jadi Kendala Penanganan Bencana di Jakarta

Heru Budi bentuk Satgas Terpadu Penilaian Gedung dan Nongedung Untuk Pengurangan Risiko Bencana Gempa Bumi Provinsi DKI Jakarta.


BMKG: Tsunami dari Gempa M7,7 Kaledonia Baru Tidak Berdampak ke Indonesia

13 hari lalu

Gempa di Kaledonia Baru, Jumat, 19 Mei 2023, dilaporkan memicu tsunami kecil pada tide gauge di Pulau Mare. (BMKG)
BMKG: Tsunami dari Gempa M7,7 Kaledonia Baru Tidak Berdampak ke Indonesia

Wilayah tenggara Kepulauan Loyalty di Kaledonia Baru, Samudra Pasifik, diguncang gempa bumi tektonik.


Gempa M4,1 hanya 4 Kilometer dari Jakarta Timur, BMKG: Gempa Dalam

15 hari lalu

Gempa dengan magnitudo 4, mengguncang Jakarta Timur, DKI Jakarta, pada 17 Mei 2023, pukul 16.50 WIB. (BMKG)
Gempa M4,1 hanya 4 Kilometer dari Jakarta Timur, BMKG: Gempa Dalam

Gempa itu merupakan gempa dalam akibat patahan dalam slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia di bawah Jawa Barat.


Gempa M5,2 di Laut Banda Guncang Alor, Nihil Tsunami

18 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M5,2 di Laut Banda Guncang Alor, Nihil Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam disebabkan adanya deformasi batuan.


Gempa M5,0 di Samudra Hindia Guncang Trenggalek, Nihil Tsunami

18 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M5,0 di Samudra Hindia Guncang Trenggalek, Nihil Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


Gempa M5,4 di Laut Sulawesi Guncang Kepulauan Sangihe, Akibat Subduksi Lempeng

19 hari lalu

Gempa tektonik dengan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Minggu, 14 Mei 2023, pukul 02.16.45 WIB. (BMKG)
Gempa M5,4 di Laut Sulawesi Guncang Kepulauan Sangihe, Akibat Subduksi Lempeng

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina.


Gempa M5,7 Guncang Nias Selatan, Terasa Kuat di Gunungsitoli

21 hari lalu

Gempa dengan magnitudo 5,7 mengguncang Nias Selatan, Sumatra Utara, pada 11 Mei 2023, pukul 21.35 WIB. (BMKG)
Gempa M5,7 Guncang Nias Selatan, Terasa Kuat di Gunungsitoli

BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.


Riwayat Sesar Ujung Kulon, Sesar Aktif Penyebab Gempa Banten

21 hari lalu

Peta pusat rangkaian gempa Banten yang berlokasi di Selat Sunda pada Rabu dan Kamis, 10-11 Mei 2023. (BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan)
Riwayat Sesar Ujung Kulon, Sesar Aktif Penyebab Gempa Banten

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa Banten kemarin dipicu aktivitas sesar aktif dasar laut.


BMKG Pastikan Gempa Banten Bukan Megathrust, 14 Aktivitas Susulan

22 hari lalu

Gempa mengguncang Selat Sunda, Banten, pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 11.24.49 WIB. (BMKG)
BMKG Pastikan Gempa Banten Bukan Megathrust, 14 Aktivitas Susulan

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Banten memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.


Info Gempa Terkini, Guncang Laut Flores Malam Ini Akibat Deformasi Batuan

27 hari lalu

Gempa mengguncang Laut Flores pada 5 Mei 2023 pukul 18.44.04 WIB. (BMKG)
Info Gempa Terkini, Guncang Laut Flores Malam Ini Akibat Deformasi Batuan

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.