Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Cianjur, 80 Mahasiswa Kedokteran Gigi Unpad Bantu Identifikasi Jenazah Korban

image-gnews
Tim SAR gabungan membawa kantong jenazah korban yang tertimbun longsor akibat gempa Cianjur di Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad, 27 November 2022. Hingga hari ini total korban gempa CIanjur menjadi 321 orang meninggal dan 11 orang belum ditemukan. Tempo/Amston Probel
Tim SAR gabungan membawa kantong jenazah korban yang tertimbun longsor akibat gempa Cianjur di Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad, 27 November 2022. Hingga hari ini total korban gempa CIanjur menjadi 321 orang meninggal dan 11 orang belum ditemukan. Tempo/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Forensik Odontologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (FKG Unpad) turun membantu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat mengidentifikasi jenazah korban gempa Cianjur. Selama sepekan ini, mereka memeriksa gigi jenazah korban satu per satu agar bisa dikenali dan diserahkan ke keluarga sejak Jumat pekan lalu.

“Kami masih membantu karena belum semua korban ditemukan,” kata Fahmi Oscandar, penanggung jawab Ilmu Forensik Odontologi FKG Unpad, Jumat, 2 Desember 2022.

Setidaknya menurut Fahmi, tim FKG Unpad telah ikut mengidentifikasi 18 jenazah korban gempa Cianjur dari pemeriksaan gigi. Proses identifikasi atau pengenalan jenazah itu berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang, Cianjur. Dia menjelaskan, ada tiga cara primer identifikasi yaitu dari sidik jari, deoxyribonucleic acid atau DNA, dan gigi. “Kalau primer itu artinya identifikasi absolut yang tidak terbantahkan lagi,” ujarnya.

Selain itu ada sumber sekunder yaitu properti seperti pakaian, jam tangan, atau cincin. Menurut Fahmi, idealnya tiga cara primer dilakukan. Namun dari satu cara primer ditambah beberapa cara sekunder, jenazah korban sudah bisa dikenali. Pada kasus tertentu, sidik jari korban bisa hilang, sementara pemeriksaan DNA memerlukan waktu dan biaya cukup mahal.

Baca juga:Permudah Identifikasi Jenazah, Dosen Unpad Usulkan KTP Warga Disertai Data Gigi

Masalah dari kedua cara primer itu bisa diatasi oleh pemeriksaan gigi. “Bisa ketahuan orangnya siapa, umurnya berapa, rasnya apa, jenis kelaminnya juga,” kata dokter spesialis dan subspesialis Odontologi Forensik Klinik itu.

Fahmi mengatakan, bersama empat dokter pendamping, mereka ikut melibatkan sekitar 80 orang mahasiswa FKG Unpad yang bergantian. Setiap hari ada sekitar 5-10 mahasiswa yang memeriksa. Setiap jenazah minimal diperiksa oleh dua orang, ditambah seorang pencatat data gigi korban. Pencatatannya menggunakan kode yang mengacu pada standar internasional atau Interpol.   

Tim Forensik Odontologi Fakultas Kedokteran Gigi Unpad bekerja sama dengan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat mengidentifikasi jenazah korban gempa Cianjur yang sulit dikenali. (Dok. FKG Unpad)

Cara Pemeriksaan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Langkah pertama pemeriksa yaitu membuka mulut jenazah lalu diperiksa kondisi giginya. Tim pemeriksa mengalami kesulitan ketika kondisi rahang mulut jenazah sudah kaku sehingga sulit dibuka. Pada kondisi seperti itu, diupayakan membuka rahang dengan teknik non-bedah sampai bedah. “Prosedurnya tetap menghormati etik,” kata Fahmi.

Setelah terbuka, temuan karies atau gigi berlubang, misalnya, ditandai dengan kode garis warna hitam dan tambalan gigi diberi warna kuning pada gambar. Adapun keberadaan gigi palsu, menurut Fahmi, biasanya dapat memudahkan proses identifikasi. “Karena keluarganya langsung ingat korban pernah pasang gigi palsu dan posisinya di mana,” ujarnya.

Selain itu, pada korban bencana hampir rata-rata ada gigi asli yang lepas dari gusi atau istilahnya missing post mortem. Kadang gigi itu hanya hilang sementara. Ketika mulut dibuka, gigi yang lepas itu ditemukan di balik lidah atau di tenggorokan. Gigi itu diambil lalu direkonstruksikan lagi atau ditempatkan di posisi semula.

Pemeriksaan visum et repertum itu kata Fahmi, dilakukan tim dengan cara konvensional atau secara langsung dan manual. Sebenarnya ada metode lain yaitu virtual otopsi. Cara itu menggunakan alat pemindai semacam computerized tomography atau CT scan. ”Lalu kita lakukan pembedahan atau otopsi di dalam gambar monitor komputer,” ujarnya.

Teknik, metode, dan ilmu dari cara yang canggih itu dinilainya tidak sulit. Namun alatnya sejauh ini masih terbatas di setiap rumah sakit. Kalau pun ada, baru sebatas digunakan untuk pasien gigi. Jika bisa digunakan, kata Fahmi, proses pemeriksaan bisa berlangsung lebih cepat. Dengan cara lama, pemeriksa pemula membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam, sementara yang telah berpengalaman bisa dalam waktu 10-15 menit.

Data hasil pemeriksaan gigi jenazah kemudian digabungkan dengan cara identifikasi primer lain dan sekunder. Proses yang disebut rekonsiliasi itu kata Fahmi, sepenuhnya ditangani oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) kepolisian. Mereka mencocokkan data ante mortem atau ketika korban masih hidup, dengan data post mortem yang berasal dari tubuh korban. “Jika sama, kita putuskan hasil identifikasi individunya. Selanjutnya kita serahkan ke keluarganya,” ujar Fahmi.  


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

16 jam lalu

Universitas Padjajaran atau Unpad. unpad.ac.id
Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.


10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

17 jam lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

Apa saja prodi di Unpad yang sudah terakreditasi internasional?


Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

20 jam lalu

Pusat Pelayanan Terpadu Unpad, Bandung. (unpad.ac,id)
Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.


Beberapa Kejadian yang Merugikan Peserta UTBK di Unpad, Bahkan Bikin Gagal

1 hari lalu

Rapid test Covid-19 di lokasi UTBK Universitas Padjadjarab (Unpad) Jatinangor, Sabtu 11 Juli 2020 mendapatkan 5 orang reaktif dari total 184 orang yang diperiksa. Kredit: Dok.Humas Unpad
Beberapa Kejadian yang Merugikan Peserta UTBK di Unpad, Bahkan Bikin Gagal

Ada beberapa kejadian berulang yang bisa merugikan peserta UTBK.


Cara Unpad Cegah Kecurangan UTBK di Kalangan Peserta dan Pengawas

1 hari lalu

Hari pertama Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin 8 Mei 2023. Gelombang pertama UTBK-SNBT digelar 8-14 Mei 2023. (ANTARA/HO-Unpad)
Cara Unpad Cegah Kecurangan UTBK di Kalangan Peserta dan Pengawas

Peserta UTBK di Unpad akan diperiksa alat detektor logam.


10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

1 hari lalu

Taman Bunga Nusantara di Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, 16 November 2013. Dok.TEMPO/Sudaryono
10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

Berikut ini beberapa tempat wisata instagramable di Cianjur yang bisa Anda kunjungi. Ada waduk hingga Taman Bunga Nusantara.


Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

4 hari lalu

Para korban yang dihadirkan saat konferensi pers pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan tujuan eksploitasi seksual di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, 14 Februari 2020. Dittipidum Bareskrim Polri berhasil mengamankan 4 orang tersangka, 10 orang korban kasus TPPO eksploitasi seksual modus booking out kawin kontrak dan short time di wilayah Puncak, Bogor. TEMPO/Muhammad Hidayat
Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.


Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

4 hari lalu

Dua orang perempuan RN dan LR ditangkap polisi karena terlibat dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus kawin kontrak setelah korban yang dijebak melapor, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri
Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.


Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.


Megawati dan BEM FH dari 4 Kampus Ajukan Amicus Curiae, Apakah Itu Sahabat Pengadilan?

8 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan sambutan di Rakornas Organ Relawan Ganjar-Mahfud di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Senin, 27 November 2023. Foto: TPN Ganjar-Mahfud
Megawati dan BEM FH dari 4 Kampus Ajukan Amicus Curiae, Apakah Itu Sahabat Pengadilan?

Megawtai dan BEM FH dari 4 kampus ajukan sahabat pengadilan yang dapat menjadi pertimbangan hakim untuk memutuskan perkara. Ini arti amicus curiae.