Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Unik tentang Kantong Semar

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi kantong semar. Wikipedia
Ilustrasi kantong semar. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantong semar (Nephentes) merupakan tumbuhan pemakan serangga yang jamak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Kantong semar banyak ditemui di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia serta Australia. Para penggemar tanaman hias beruntung karena wilayah persebaran kantong semar terluas di dunia adalah Indonesia.

Dilansir dari lipi.go.id, berikut adalah fakta unik tentang kantong semar:

1. Dikenal dengan berbagai sebutan

Meski kondang dengan sebutan kantong semar, tanaman ini sesunggunya memiliki banyak nama. Orang-orang Riau dan Kalimantan Barat, misalnya, mengenal tanaman ini dengan sebutan periuk monyet. Sementara itu, orang Jambi menyebutnya kantong beruk, orang Bangka mengenalnya sebagai ketakung, dan orang Sunda menamainya sorok raja mantri.

2. Berasal dari nama gelas anggur

Secara ilmiah, kantong semar dikenal dengan istilah Nepenthes. Istilah ini sejatinya merupakan nama sebuah gelas anggur. Istilah nepenthes diperkenalkan JP Breyne pada 1689 ketika ia sulit menjelaskan nama sebuah tanaman unik yang ditemukan di Srilanka.

3. Paling banyak tersebar di Kalimantan

Pulau Kalimantan (Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei) tercatat sebagai pusat persebaran kantong semar di dunia. Nyaris separuh spesies kantong semar hidup di pulau besar ini. Menurut pakar botani dari Pusat Penelitian Biologi LIPI (kini berganti nama menjadi BRIN), Muhamad Mansur, kantong semar tidak hanya ditemukan di hutan hujan tropis dataran rendah, tetapi juga di hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, padang savana bahkan danau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Potensi bisnis menggiurkan

Meski tercatat sebagai surga tanaman kantong semar dunia, Indonesia ternyata belum serius mengembangkan tanaman kantong semar. Hal ini berbeda dengan Malaysia dan Thailand yang telah lebih dahulu membudidayakan kantong semar.  Padahal, apabila dikembangkan dengan serius, kantong semar berptensi menjadi bisnis yang menggiurkan. Omzet penjualannya dapat mencapai puluhan juta perbulan.

5. Butuh perlakuan khusus

Kantong semar membutuhkan perlakukan khusus. Tanaman ini selalu butuh kelembaban cukup tinggi. Itu sebabnya kantong semar harus disiram air sehari dua kali, terutama kantong semar yang berada di luar ruangan. Sementara itu, kantong semar di dalam ruangan perlu disiram 2-3 hari sekali bagi tanaman yang berada dalam ruangan.

HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Kantong Semar Tumbuhan Karnivora Pelahap Serangga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

22 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

Didiek Hartantyo menyatakan hingga kini belum ada komunikasi apa pun perihal rencana pembangunan kereta cepat di IKN.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

37 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

38 hari lalu

Pekerja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 15 Februari 2024. Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.


Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

45 hari lalu

Kepala Basarnas Tarakan Syahril (kanan) saat memberikan keterangan pers di Tarakan, Senin (11/3/2024) terkait pencarian kotak hitam (black box) dan Flight Data Recorder (FDR) di lokasi jatuhnya pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation. ANTARA/HO-Basarnas Tarakan.
Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Aviation terjatuh di Kaltara. Tim SAR masih berada di lokasi pesawat jatuh untuk mencari kotak hitam.


Belum Ketemu, Pencarian Pesawat PK SNE yang Hilang di Kalimantan Dilanjutkan Besok

48 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Belum Ketemu, Pencarian Pesawat PK SNE yang Hilang di Kalimantan Dilanjutkan Besok

Pencarian pesawat PK SNE yang hilang kontak di Kalimantan Utara dilanjutkan besok oleh Basarnas.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

53 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Alasan BRIN Menyasar Kalimantan untuk Ekspedisi Biodiversitas 5 Tahun ke Depan

55 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Alasan BRIN Menyasar Kalimantan untuk Ekspedisi Biodiversitas 5 Tahun ke Depan

BRIN berfokus meneliti biodiversitas di Kalimantan pada 3-5 tahun ke depan. Ekspedisi panjang itu juga menjadi peluang sekolah bagi calon taksonom,


Pakar Sebut Gempa Kalimantan Akibat Patahan Batuan Bergeser dari Pasifik

24 Februari 2024

Pemandangan Gunung Halau Halau di Pegunungan Meratus, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Bayu Pratama)
Pakar Sebut Gempa Kalimantan Akibat Patahan Batuan Bergeser dari Pasifik

Kekuatan getaran gempa di Kalimantan Selatan masih tergolong skala kecil.


Manfaat Pohon Bidara Menurut Islam, Salah Satunya Mengusir Makhluk Halus

6 Februari 2024

Pohon bidara memiliki banyak manfaat, salah satunya mengusir makhluk halus. Ini manfaat pohon bidara lainnya di bidang kesehatan. Foto: Canva
Manfaat Pohon Bidara Menurut Islam, Salah Satunya Mengusir Makhluk Halus

Pohon bidara memiliki banyak manfaat, salah satunya mengusir makhluk halus. Ini manfaat pohon bidara lainnya di bidang kesehatan.