Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuaca Buruk Terjang Bandung Sabtu, BMKG: Ada Potensi Beberapa Hari ke Depan

image-gnews
Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis cuaca buruk di Bandung dan sekitarnya yang terjadi Sabtu siang, 25 Maret 2023. Menurut prakirawan cuaca BMKG Bandung, Yan Firdaus, ada beberapa faktor penyebab hujan lebat yang disertai es, angin kencang, dan petir. 

“Masih berpotensi terjadi selama beberapa hari ke depan di beberapa wilayah Provinsi Jawa Barat, termasuk wilayah Bandung Raya,” katanya Sabtu 25 Maret 2023.

BMKG memantau adanya aktivitas gelombang Kelvin Equator yang berpengaruh terhadap dinamika cuaca di wilayah Pulau Jawa. Berdasarkan prediksi pola angin dan tekanan udara, di wilayah Jawa Barat terdapat wilayah konvergensi atau perlambatan massa udara, terutama di wilayah tengah Jawa Barat. “Kondisi ini berpeluang meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Jawa Barat, terutama wilayah tengah,” ujar Yan. 

Selain itu, kondisi wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya memiliki kandungan massa air di atmosfer yang basah. Sementara Labilitas Atmosfer Lokal Nilai Indeks K melebihi 38, yang artinya menunjukkan potensi terjadinya proses konveksi sedang hingga kuat. “Peluang terjadi hujan sedang hingga lebat disertai badai guntur dan angin kencang tinggi untuk wilayah sekitar Bandung,” katanya. 

Citra radar dan satelit Himawari menunjukkan adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus yang tumbuh dari arah timur laut atau sekitar perairan Cirebon. Pertumbuhan awan Cumulonimbus signifikan terlihat mulai pukul 12.30 WIB di utara Lembang, kemudian tumbuh ke arah selatan dan bergerak ke arah barat. Pertumbuhan awan mulai berkurang pada pukul 14.30 WIB. 

Sementara dari pengamatan radar, pertumbuhan awan signifikan terlihat pukul 13.33 WIB, dan mulai berkurang pukul 14.31 WIB. Pertumbuhan awan terlihat bergerak ke arah barat atau ke wilayah Cianjur dalam bentuk awan Cumulus. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kantor Stasiun Geofisika BMKG Bandung, curah hujan tergolong ringan, yaitu 2,8 milimeter per jam mulaidari pukul 13.00-14.00. Namun begitu, hujan lebat terpantau di Ciwidey dengan curah hujan 23,6 milimeter per jam terhitung sejak pukul 11.30 – 12.30. “Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan distribusi spasial turunnya curah hujan di wilayah Kota Bandung,” kata Yan. 

Menurutnya, penyebab utama hujan sedang hingga lebat disertai dengan badai Guntur dan angin kencang di Bandung adalah faktor labilitas atmosfer lokal yang mendukung terjadinya proses konveksi kuat. Kemudian juga peran gelombang ekuatorial Kelvin yang aktif ikut membantu proses pertumbuhan awan Cumulonimbus.

Karena diperkirakan masih berpotensi terulang hingga beberapa hari ke depan, BMKG menyarankan masyarakat dan instansi terkait  agar tetap waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologis, seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

5 jam lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


BMKG Jelaskan Riwayat Gempa Sesar Ciremai yang Kembali Guncang Kuningan

20 jam lalu

Sesar Ciremai yang menyebabkan gempa di Kuningan, Jawa Barat. Foto : X
BMKG Jelaskan Riwayat Gempa Sesar Ciremai yang Kembali Guncang Kuningan

BMKG catat rangkaian tiga gempa terkini di Kuningan. BPBD setempat pastikan tak picu aktivitas vulkanik Gunung Ciremai.


Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selama Dua Hari Ini, BMKG: Berisiko Terhadap Pelayaran

21 jam lalu

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selama Dua Hari Ini, BMKG: Berisiko Terhadap Pelayaran

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai wilayah untuk periode 26-27 Juli 2024. Akibat pergerakan angin sekencang 8-20 knot.


BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

Dalam sepekan ke depan terdapat peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia.


Kepulauan Mentawai Kerap Digoyang Gempa Bumi, Pada 2010 Sebabkan Tsunami

1 hari lalu

Gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5,2 (informasi awal M5,3) mengguncang wilayah Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada hari Senin, 8 Januari 2024, pukul 16.51.32 WIB. (BMKG)
Kepulauan Mentawai Kerap Digoyang Gempa Bumi, Pada 2010 Sebabkan Tsunami

Kepulauan Mentawai termasuk sering dilanda gempa bumi, terakhir pada 23 Juli lalu dengan magnitudo 5.4. Pada 2010, gempa di sini menyebabkan tsunami.


Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

Topik tentang gempa bumi kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


BMKG: Gempa di Kuningan dan Sekitarnya, Warga Diminta Perhatikan Bangunan Rumahnya

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa di Kuningan dan Sekitarnya, Warga Diminta Perhatikan Bangunan Rumahnya

Warga Kabupaten Kuningan dan sekitarnya merasakan gempa Kamis dini hari dan sore hari, Kamis, 25 Juli 2024. Menurut BMKG, gempa akibat sesar Ciremai.


Jelaskan Dua Gempa yang Menggoyang Kuningan Hari Ini, BMKG: Sesar Ciremai

1 hari lalu

Peta pusat gempa yang dirasakan di Kuningan, Jawa Barat, 25 Juli 2024. BMKG
Jelaskan Dua Gempa yang Menggoyang Kuningan Hari Ini, BMKG: Sesar Ciremai

Gempa kembali menggoyang wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis petang, 25 Juli 2024.


Gempa Bumi Terjadi di 3 Titik Lokasi dalam Sehari, Termasuk Gempa Mentawai

1 hari lalu

Peta pusat gempa yang mengguncang Padang dan Mentawai pada Senin pagi, 5 Februari 2024. istimewa
Gempa Bumi Terjadi di 3 Titik Lokasi dalam Sehari, Termasuk Gempa Mentawai

Gempa bumi kembali terjadi pada tiga titik lokasi berbeda di Indonesia pada Selasa 23 Juli 2024. Lokasi gempa tersebut berada di Kupang, Papua hingga Mentawai.


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

2 hari lalu

Ilustrasi cuaca buruk dan gelombang tinggi. Pexels/George Despiris
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.