TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 40 mahasiswa Indonesia di Sudan dievakuasi tahap II pada Senin, 24 April 2023. Puluhan mahasiswa itu dievakuasi karena terjadi perang saudara antara paramiliter Rapid Support Force (RSF) dan militer Sudan yang terus memburuk di Ibu Kota Khartoum.
"Informasinya menunggu konfirmasi bus yang akan membawa kami ke Port Sudan dengan waktu tempuh sekitar 8-10 jam," kata salah satu mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Fakultas Tarbiyah International University of Africa Sudan Syakir Syafruddin melalui panggilan video dari Khartoum pada konferensi pers evakuasi WNI pada Senin, 24 April 2023.
Sebelumnya, evakuasi WNI di Sudan tahap I telah dilakukan. Sekitar 538 orang warga negara Indonesia telah dievakuasi pada tahap tersebut. Evakuasi tahap I mengutamakan anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Syakir mengemukakan bahwa dia bersama puluhan temannya dari Sulawesi Selatan tengah berkumpul di Sekretariat Wahdah Islamiyah. "Kemarin sempat ada tentara yang menggedor-gedor pintu tapi kami tidak buka," kata Syakir berkisah dari panggilan video yang kondisinya tidak begitu stabil.
Syakir memang mengeluhkan jaringan internet dan telepon kurang bagus sejak peperangan berlangsung. Ia juga mengaku cadangan makanan yang tersedia hanya sampai hari ini. Dia berharap seluruh teman-temannya dan WNI lainnya bisa segera dievakuasi.
Baca Juga:
Adapun waktu tempuh dari tempat Syakir ke Port Sudan sekitar 8-10 jam sedangkan dari Port Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi sekitar 10-12 jam. Jadi, dibutuhkan setidaknya 22 jam untuk berada di kondisi aman.
Soal keamanan kapal feri, dimungkinkan kapal yang terjamin keamanannya oleh Kementerian Luar Negeri RI. "Karena ini kondisi darurat, jadi mereka kita minta hanya membawa ransel dan paspor mereka, khususnya para pelajar ini," kata Ketua Ikatan Alumni Sudan Bidang 1 Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Muhammad Fakhrurrazi Anshar menambahkan.
Saat ini, WNI yang telah dievakuasi tahap I tengah menunggu di Port Sudan untuk diberangkatkan dengan moda transportasi laut atau kapal feri menuju Jeddah. Mereka masih menunggu kedatangan WNI yang dievakuasi tahap ke 2 untuk sama-sama diberangkatkan ke Jedah.
Pihaknya mengapresiasi Kemenlu RI dan KBRI di Sudan untuk Indonesia yang mengupayakan kepulangan WNI dari Sudan.
"Pemerintah Pusat telah berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi, termasuk di Jedah untuk menyambut dan memberikan keamanan kepada WNI yang akan diberangkatkan ke Jedah, lalu diberangkatkan kembali ke Tanah Air," kata Muhammad Fakhrurrazi Anshar.
Pilihan Editor: Cerita Siswa SMK RUS Kudus di Hannover Messe 2023: dari Grogi hingga Banjir Pujian