Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancam Tambah Kemarau di Indonesia Tahun Ini, Apakah El Nino Sudah Datang?

image-gnews
La Nina Modoki yang teramati Badan Riset Atmosfer-Laut Jepang (JAMSTEC) terbentuk di Samudera Pasifik. Twitter/@EYulihastin
La Nina Modoki yang teramati Badan Riset Atmosfer-Laut Jepang (JAMSTEC) terbentuk di Samudera Pasifik. Twitter/@EYulihastin
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Indikasi anomali suhu di Samudera Pasifik yang menunjukkan fenomena El Nino belum muncul. Anomali yang dimaksud adalah meningginya suhu muka laut hingga di atas normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah, yang berdampak mengurangi curah hujan hingga terjadinya kemarau panjang di sebagian wilayah Indonesia.

Berdasarkan rilis dari model prediksi Badan Atmosfer dan Maritim Nasional Amerika Serikat  (NOAA) pada pertengahan April lalu, peluang terjadinya El Nino sekitar 70 persen. Prediksinya, El Nino mulai terjadi Mei dan mengalami peningkatan secara peluang sampai 90 persen pada Agustus.

Pengamatan per akhir pekan ini, di bagian tengah Samudera Pasifik belum ada tanda merah yang menandakan kenaikan suhu permukaan laut. Yang terlihat justru kemunculan kenaikan suhu muk laut di bagian timur Samudera Pasifik dekat Peru dan barat dekat Papua. Adapun di Samudra Pasifik bagian utara ekuator ada sedikit warna hijau-biru, yang menunjukkan adanya pendinginan.

Peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulishatin menyebut kondisi tiga titik dengan komposisi warna merah-biru-merah di Samudera Pasifik itu sebagai La Nina Modoki. “Ini menarik, di luar prediksi,” katanya.

Kebalikan dari El Nino, La Nina maupun La Nina Modoki berpengaruh bagi wilayah Indonesia membuat curah hujan meningkat dan membuat musim kemarau tetap basah. "Perkembangan ini akan terus diamati setiap pekan," kata Erma.

Anomali Ketika El Nino

Sebelumnya, berdasarkan prediksi sistem Kamajaya (Kajian Awal Musim Jangka Madya) yang dikembangkan oleh BRIN, Pulau Jawa akan banyak kehilangan hujan sepanjang Juni hingga September. Ini adalah kecenderungan untuk kehadiran El Nino.

Namun begitu, dari hasil kajian penelitian sebelumnya, anomali kejadian hujan menyertai ketika El Nino terjadi. “Khusus di selatan Jawa ada anomali karena ada peran pegunungan yang meningkatkan hujan,” ujar Erma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wilayah seperti Bogor justru hujannya akan meningkat ketika musim kemarau. Itu karena ada peran dari Gunung Gede dan Gunung Salak. Dari prediksi Kamajaya, Erma mengatakan, "Kemarau di Bogor dimulai Juni tapi sifatnya basah.” Lokasi lain yang terkena imbas anomali ketika terjadi El Nino yaitu Banten bagian selatan.

Jadi, menurut Erma, efek El Nino bisa tidak merata karena ada wilayah-wilayah tertentu yang hujannya malah meningkat. "Peran topografi di selatan Jawa terhitung kuat untuk memodulasi hujan harian, terutama sejak November sampai Januari."

Pilihan Editor: Guru Besar Undip Dipecat dari RS Kariadi Tinggalkan Antrean Operasi Pasien Epilepsi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

7 jam lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

8 jam lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

14 jam lalu

Tim BPK wilayah VIII Banten saat melakukan observasi temuan arca di TNUK Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BPK Wilayah VIII Banten
Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

Kajian atas temuan objek diduga cagar budaya penting untuk menguak sejarah tentang Taman Nasional Ujung Kulon dulunya seperti apa.


Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

Topik tentang gempa bumi kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Banyak Orang Usia Produktif yang Bunuh Diri, BRIN Paparkan Upaya Pencegahan

1 hari lalu

Ilustrasi pencegahan bunuh diri. Shutterstock
Banyak Orang Usia Produktif yang Bunuh Diri, BRIN Paparkan Upaya Pencegahan

Pencegahan bunuh diri di kelompok usia produktif perlu pendekatan holistik dan terintegrasi, terutama pendidikan, kampanye kesadaran, serta kebijakan.


Penjabat Bupati Banyuasin Targetkan Kemarau Tanpa Karhutla

1 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin, Muhammad Farid menghadiri Rapat Koordinasi Aktivasi Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan. Ruang Rapat Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Kamis 25 Juli 2024. Dok. Pemkab Banyuasin
Penjabat Bupati Banyuasin Targetkan Kemarau Tanpa Karhutla

Pj. Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP.,M.Si, menghadiri Rapat Koordinasi Aktivasi Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan.


Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

1 hari lalu

Warga mencuci baju di pinggiran kali saluran irigasi terusan Kalimalang di Desa Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu 12 Juni 2024. Krisis air bersih membuat warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci pakaian. TEMPO/Tony Hartawan
Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

Perubahan iklim berpotensi menggerus persediaan air di banyak wilayah Indonesia setiap tahunnya.


Pengetahuan Lokal Berkaitan dengan Bencana Masa Lalu, BRIN Contohkan Tarandam di Sumbar

2 hari lalu

Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian saat membuka webinar Profesor Talk: Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim. Sumber: BRIN
Pengetahuan Lokal Berkaitan dengan Bencana Masa Lalu, BRIN Contohkan Tarandam di Sumbar

Pelbagai pengetahuan lokal, khususnya dalam penamaan daerah, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap generasi selanjutnya.


Penyebab Produksi Padi Indonesia Menurun Menurut Menteri Amran Sulaiman

2 hari lalu

Petani menjemur padi beras merah saat masa panen raya di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Selasa 18 Juni 2024. Tradisi panen padi beras merah yang digelar setiap bulan Juni tersebut menjadi daya tarik pariwisata di kawasan objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia itu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Penyebab Produksi Padi Indonesia Menurun Menurut Menteri Amran Sulaiman

Kata Mentan Amran Sulaiman Soal Produksi Padi yang Menurun


3 Faktor Penyebab Cuaca Dingin di Bandung Saat Kemarau

3 hari lalu

Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Cuaca Dingin di Bandung Saat Kemarau

Fenomena suhu dingin diprediksi BMKG masih akan terjadi sampai Agustus.