Nuansa Game of Thrones di Final Fantasy XVI
Pertarungan antar Eikon, raksasa dengan kekuatan super, menjadi adegan yang dinanti pemain. (PS5)
Dalam wawancara dengan Eurogamer, Naoki Yoshida, produser Final Fantasi XVI, mengatakan seiring pertambahan usianya, dia kian menyukai kisah fantasi yang berdasarkan pada kenyataan. Dia menonton juga membaca Game of Thrones dan menganggap karya George R.R. Martin itu menggambarkan dunia saat ini
Yoshida pun ingin Final Fantasy XVI memiliki rasa seperti Game of Thrones. Dia bahkan mewajibkan 30-an anggota inti game ini membeli boxset dan mengkhatamkan serial yang terdiri atas 73 episode itu. Maka, hadirlah game dengan setting Eropa abad pertengahan yang dipenuhi perebutan kekuasaan lewat kekerasan, pengkhianatan, dan ketamakan.
Sebaliknya, ada juga perjuangan sekelompok kecil orang untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, meski peluang keberhasilannya nyaris tak ada. Game dengan sisipan adegan penyiksaan, telanjang, bunuh diri, dan prostitusi ini mendapat rating M alias hanya boleh dimainkan orang dewasa.
Penggemar Game of Thrones dengan cepat bisa mengenali banyak persamaan karakter di Final Fantasy XVI dengan serial favorit mereka. Mulai Annabella Rosfield dengan Ratu Cersei, sampai Torgal sang serigala yang mirip Ghost-nya Jon Snow. Bahkan, saya merasa Clive sang lakon utama pun terinspirasi berat oleh Jon Snow, karakter utama Game of Thrones.
Perjalanan Clive Rosfield