Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Palembang dibantu peternak menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 28 Juni 2022. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan bantuan 12.200 dosis vaksin PMK dari Pemerintah Pusat yang akan digunakan untuk mengendalikan penyebaran PMK di 17 kabupaten di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Palembang dibantu peternak menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 28 Juni 2022. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan bantuan 12.200 dosis vaksin PMK dari Pemerintah Pusat yang akan digunakan untuk mengendalikan penyebaran PMK di 17 kabupaten di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sektor peternakan menyediakan pasokan pangan dan sumber pendapatan ekonomi. Namun begitu, peternakan juga berkontribusi signifikan pada emisi gas rumah kaca yang dapat memperburuk perubahan iklim global.

Sapi dan kambing adalah beberapa hewan ternak yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Berikut daftar hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak.

1. Sapi

Dikutip dari Food and Agriculture Organization, sapi memiliki sistem pencernaan ruminan yang menghasilkan metana selama proses fermentasi makanan di perut mereka. Metana adalah gas rumah kaca yang sangat kuat. Sapi adalah salah satu penyumbang utama emisi metana di dunia.

2. Domba dan Kambing

Seperti sapi, domba dan kambing juga memiliki sistem pencernaan ruminan yang menghasilkan metana. Meskipun emisi metana per individu mungkin lebih rendah dibandingkan sapi, populasi yang besar menyebabkan kontribusi yang signifikan secara keseluruhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Babi

Babi menghasilkan emisi gas nitrat oksida melalui pembusukan limbah hewan di tempat pemeliharaan. Nitrat oksida adalah gas rumah kaca yang kuat dan memiliki dampak terhadap perubahan iklim.

4. Ayam dan Unggas Lainnya

Meskipun emisi gas rumah kaca langsung dari unggas lebih rendah daripada hewan ruminansia, praktik pemeliharaan intensif dan manajemen limbah unggas dapat menghasilkan emisi gas yang signifikan.

Pilihan Editor: Sapi Sumbang Pemanasan Global, Berapa Banyak Angkanya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Menilai Peran Sektor Keuangan Penting untuk Capai Target Net Zero Emission

3 hari lalu

Gedung OJK. Google Street View
OJK Menilai Peran Sektor Keuangan Penting untuk Capai Target Net Zero Emission

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute Agus Sugiarto menilai bahwa peran sektor keuangan sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.


Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India, Sabtu, (9/9) di New Delhi, India. Dalam forum tersebut, Jokowi meminta seluruh pihak untuk bersama-sama mengurangi emisi.
Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

Program Kemitraan Indonesia-Australia untuk Perekonomian (Prospera) sebut pentingnya kompensasi untuk kelompok rentan yang terdampak perubahan iklim.


Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

16 hari lalu

Staf memasang tanda bertuliskan
Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

Negara bagian Kerala di India selatan menutup sekolah, kantor dan transportasi umum untuk mengendalikan penyebaran virus Nipah.


Cara Pengecekan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Berikut Manfaatnya

16 hari lalu

Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Jakarta Utara menunjukkan aplikasi status uji emisi kendaraan di Ancol, Jakarta, Selasa 12 September 2023. Satgas Pengendalian Polusi Udara Polda Metro Jaya menghentikan kebijakan penilangan yang berkaitan dengan uji emisi kendaraan roda dua maupun roda empat karena dinilai tidak efektif. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cara Pengecekan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Berikut Manfaatnya

Meski tilang uji emisi tidak diberlakukan lagi Polda Metro Jaya, namun uji emisi kendaraan ini banyak manfaatnya. Apa saja?


Terbang Bebas Harga Beras

17 hari lalu

Terbang Bebas Harga Beras

Pemerintah kesulitan mengerem kenaikan harga beras di pasar. Untuk menekan harga, pemerintah mulai menggelontorkan bantuan sosial berupa beras.


Bagaimana Cara Kerja Rekayasa Teknologi Membuat Hujan Buatan?

29 hari lalu

Penaburan garam dari cerobong pesawat saat membuat hujan buatan di langit Dumai, Riau, (1/7). Penyemaian garam ke awan terus dilakukan untuk membuat hujan di Riau mengingat masih ditemukan beberapa titik api dalam kebakaran lahan gambut. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Bagaimana Cara Kerja Rekayasa Teknologi Membuat Hujan Buatan?

Bagaimana cara membuat hujan buatan? Teknologi hujan buatan melibatkan serangkaian metode ilmiah dan rekayasa , ini penjelasannya.


Mengapa Hewan Ternak Meningkatkan Emisi Gas Rumah Kaca?

31 hari lalu

Sapi-sapi di peternakan Ellis, berkeliaran di dekat batang-batang anggur. Foto: Ruth Ellis/ABC
Mengapa Hewan Ternak Meningkatkan Emisi Gas Rumah Kaca?

Hewan ternak berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca karena menghasilkan gas metana dan nitrat oksida.


Sri Mulyani Beberkan Kebutuhan Investasi USD 200 Miliar untuk Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan di RI

37 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi jajarannya memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019. Sri Mulyani melaporkan realisasi APBN hingga akhir Februari 2019, tercatat Rp54,61 triliun atau 0,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Kebutuhan Investasi USD 200 Miliar untuk Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan di RI

Sri Mulyani menyebutkan dibutuhkan investasi senilai US$ 200 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.


Perbedaan Daging Merah dan Daging Putih

39 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Perbedaan Daging Merah dan Daging Putih

Daging merah dan daging putih sebutan untuk berbagai jenis produk hewani berdasarkan warna dan nutrisinya


Sepakat Impor Sapi dari Brazil, Luhut Prediksi Harga Daging pada Maret 2024 di Bawah Rp 100 Ribu

44 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak media usai acara konferensi pers International and Indonesia CCS Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 30 Mei 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Sepakat Impor Sapi dari Brazil, Luhut Prediksi Harga Daging pada Maret 2024 di Bawah Rp 100 Ribu

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia telah sepakat mengimpor sapi dari Brazil.