Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti BMKG Ungkap Fakta Hujan Jakarta: Jumlah Berkurang, Intensitas Semakin Ekstrem

image-gnews
Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalau ada yang menganggap semakin banyak kejadian hujan ekstrem (lebih dari 150 mm per hari) di Jakarta, ternyata total curah hujan tak pernah berubah signifikan di wilayah ini setiap tahunnya. Yang terjadi adalah kategorinya saja berubah di mana hujan ekstrem meningkat 25 persen frekuensinya, sementara pengurangan terjadi untuk hujan intensitas lebih rendah.

Temuan itu didapat dari studi iklim urban Jakarta selama 130 tahun sampai akhir abad 21 oleh peneliti di Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Siswanto. Hasil studi untuk gelar doktoral di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda, pada 2023 tersebut dibeberkan Siswanto dalam sebuah diskusi daring pada akhir Mei lalu.

"Kalau curah hujan dibagi kategorinya, perubahan mencolok pada hujan ekstrem yang meningkat drastis, 25 persen, dari sisi intensitas juga frekuensi," katanya saat dihubungi kembali pada Rabu, 5 Juni 2024.

Di sisi lain, jumlah hari hujan berkurang signifikan. Artinya, Siswanto menjelaskan, hujan semakin jarang tapi ketika turun, intensitasnya bisa lebih lebat dan ekstrem. "Ini menjadi mengamini semacam adagium dalam perubahan iklim: the wet get wetter, the dry get drier."

Menurut Siswanto, temuan itu tercermin pula dalam kejadian banjir besar Jakarta pada 2007, 2015, dan 2020. Temuan historis dari data yang ada menyebutkan curah hujan harian mencapai 340 mm dalam sehari terukur di stasiun BMKG di Pondok Bentung dalam kejadian banjir 2007.

Menjelang banjir besar 2015, hujan ekstrem 367 mm dalam sehari dicatat di Sunter. Sedangkan banjir merendam sebagian besar wilayah Jakarta pada 2020 lalu didahului hujan 377 mm yang dicatat di Halim Perdanakusuma.    

Suasana sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi kawasan Bundaran Bank Indonesia di Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2020. ANTARA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum periode tiga banjir 2007, 2015, dan 2020 itu, Siswanto mengungkap, "Banjir besar Jakarta biasanya memiliki curah hujan 100-an atau 200-an milimeter per hari."

Dalam studinya, Siswanto juga membuat pemodelan seandainya kondisi lingkungan di Jakarta tak berubah sejak dari masa pendudukan Belanda, di mana hanya 20 persen wilayahnya yang memiliki penduduk. Pemodelan dilakukan untuk periode 2013-2015 dan, meski terjadi peningkatan suhu udara permukaan yang melampaui kenaikan suhu global, banjir besar 2015 tak terjadi. 

"Pesan dari studi ini adalah kalau kota di-manage tidak ugal-ugalan, dengan tetap mengatur dan mengendalikan tata guna lahannya, kejadian ekstrem-ekstrem itu bisa dihindarkan," katanya. 

Siswanto menegaskan bahwa perubahan iklim global sebanyak 70 persennya direpresentasikan oleh perubahan lingkungan perkotaan (urban). Ini, kata dia, harus disadari pare pengambil kebijakan. "Jadi, perubahan kota mempengaruhi iklim yang ada di kota tersebut."

Pilihan Editor: Viral All Eyes on Papua, Siapa yang Sokong Dana Perjuangan Suku Awyu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

3 jam lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

3 jam lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


BMKG Jelaskan Riwayat Gempa Sesar Ciremai yang Kembali Guncang Kuningan

18 jam lalu

Sesar Ciremai yang menyebabkan gempa di Kuningan, Jawa Barat. Foto : X
BMKG Jelaskan Riwayat Gempa Sesar Ciremai yang Kembali Guncang Kuningan

BMKG catat rangkaian tiga gempa terkini di Kuningan. BPBD setempat pastikan tak picu aktivitas vulkanik Gunung Ciremai.


Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selama Dua Hari Ini, BMKG: Berisiko Terhadap Pelayaran

20 jam lalu

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selama Dua Hari Ini, BMKG: Berisiko Terhadap Pelayaran

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai wilayah untuk periode 26-27 Juli 2024. Akibat pergerakan angin sekencang 8-20 knot.


BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

Dalam sepekan ke depan terdapat peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia.


Kepulauan Mentawai Kerap Digoyang Gempa Bumi, Pada 2010 Sebabkan Tsunami

1 hari lalu

Gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5,2 (informasi awal M5,3) mengguncang wilayah Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada hari Senin, 8 Januari 2024, pukul 16.51.32 WIB. (BMKG)
Kepulauan Mentawai Kerap Digoyang Gempa Bumi, Pada 2010 Sebabkan Tsunami

Kepulauan Mentawai termasuk sering dilanda gempa bumi, terakhir pada 23 Juli lalu dengan magnitudo 5.4. Pada 2010, gempa di sini menyebabkan tsunami.


Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

Topik tentang gempa bumi kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Puan Sebut Forum Kerja Sama Parlemen Indonesia-Pasifik Bahas Perubahan Iklim hingga Papua

1 hari lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan sambutan dalam pembukaan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024. Sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 tersebut mengangkat tema Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development yang bertujuan untuk memperkuat diplomasi parlemen dalan membangun kerja sama dengan negara-negara Pasifik di bidang yang menjadi prioritas bersama, seperti maritim, ekopnomi biru, konektivitas dan pencapaian SDGs. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Sebut Forum Kerja Sama Parlemen Indonesia-Pasifik Bahas Perubahan Iklim hingga Papua

Ketua DPR RI Puan Maharani menutup forum Kerja Sama Parlemen Indonesia-Pasifik atau Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) pada Kamis, 25 Juli 2024.


PBB: Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Ethiopia Sedikitnya 500 Orang

1 hari lalu

Warga menggali untuk menemukan jenazah korban longsor menyusul hujan lebat yang mengubur warga di zona Gofa, Ethiopia Selatan, 23 Juli 2024. Departemen Komunikasi Pemerintah Zona Gofa/Handout via REUTERS
PBB: Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Ethiopia Sedikitnya 500 Orang

Badan kemanusiaan PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Ethiopia harus dievakuasi setelah tanah longsor mematikan terjadi pada Senin.


BMKG: Gempa di Kuningan dan Sekitarnya, Warga Diminta Perhatikan Bangunan Rumahnya

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa di Kuningan dan Sekitarnya, Warga Diminta Perhatikan Bangunan Rumahnya

Warga Kabupaten Kuningan dan sekitarnya merasakan gempa Kamis dini hari dan sore hari, Kamis, 25 Juli 2024. Menurut BMKG, gempa akibat sesar Ciremai.