Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Pavel Durov, Pendiri Telegram yang Punya Komitmen terhadap Kebebasan dan Privasi Digital

image-gnews
Pavel Durov juga berhasil menciptakan VKontakte, jaringan sosial mahasiswa, yang dibuat bersama rekan lamanya di Amerika Serikat, Vyacheslav Mirilashvili, pada 2006, lalu. techcrunch.com
Pavel Durov juga berhasil menciptakan VKontakte, jaringan sosial mahasiswa, yang dibuat bersama rekan lamanya di Amerika Serikat, Vyacheslav Mirilashvili, pada 2006, lalu. techcrunch.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, dikenal menjalani gaya hidup yang sederhana. Sering dijuluki "Mark Zuckerberg Rusia" karena kesuksesannya dalam menciptakan platform dan aplikasi terkenal di usia muda, kini Telegram telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna.

Profil Pavel Durov

Pavel Durov lahir di Leningrad, Rusia (sekarang St. Petersburg), pada 10 Oktober 1984. Sejak masa sekolah, ia sudah menunjukkan ketertarikannya pada teknologi, belajar coding, dan pembuatan sistem komputer di usia muda. 

Pavel tidak sendirian dalam minatnya terhadap teknologi. Kakak tertuanya, Nikolai Durov, juga memiliki kemampuan luar biasa dalam coding. Mereka menciptakan proyek pertama mereka, VKontakte, setelah Pavel meninggalkan universitas pada 2006.

VKontakte atau VK adalah jejaring sosial berbahasa Rusia yang berfungsi mirip dengan Facebook. Aplikasi ini menjadi sangat populer dengan lebih dari 350 juta pengguna, dan dibuat di Singer House, sebuah bangunan ikonik di pusat Saint Petersburg.

Namun, hubungan Durov dengan pemerintah Rusia tidak selalu berjalan mulus. Situs VKontakte yang ia buat pernah digunakan sebagai sarana komunikasi oleh kelompok antipemerintah yang mendukung aktivis politik Alexei Navalny, seorang pengkritik Vladimir Putin.

Pada 2011, ketika pemerintah meminta Durov untuk lebih mengontrol situsnya, ia merespons dengan cara yang tidak biasa: membagikan foto seekor anjing yang memakai hoodie biru sedang menjulurkan lidahnya. Pesannya kepada Kremlin jelas: ia tidak mau melakukan apa yang diperintahkan.

Setelah mengalami tekanan dari pemerintah, Durov dipaksa keluar dari VKontakte pada 2014. Dikutip dari Business Insider, Durov kehilangan kendali atas VKontakte dan mengabaikan permintaan untuk datang ke kantor polisi untuk diinterogasi.

Akhirnya, polisi menggerebek kantor VKontakte, tetapi Durov tidak ditemukan di sana. Beberapa hari sebelumnya, ia telah meninggalkan negara itu dengan penerbangan dari Bandara Pulkovo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saudara-saudara Durov memiliki rencana cadangan. Mereka diam-diam mendirikan perusahaan di Buffalo, New York, dan menerbangkan beberapa karyawan setia VKontakte ke Amerika Serikat.

Proyek rahasia di New York ini adalah Telegram, aplikasi obrolan terenkripsi yang mempersulit pemerintah untuk memata-matai pengguna. Ini merupakan respons langsung terhadap intrusi Kremlin ke VKontakte. Kini, Telegram telah menjadi salah satu aplikasi pesan paling populer di dunia dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif.

Meskipun kesuksesannya dalam dunia teknologi telah membuatnya kaya raya, Pavel Durov tetap menjalani gaya hidup yang sederhana. Durov sering kali terlihat hanya mengenakan pakaian hitam dan lebih memilih bepergian keliling dunia dengan empat karyawannya. Alih-alih tinggal di hotel mewah, Durov dan timnya menggunakan Airbnb untuk menginap di berbagai kota. 

Saat ini, kekayaan Pavel Durov diperkirakan sekitar 260 juta dolar AS atau sekitar 3,4 triliun rupiah. Namun, kekayaan materi tidak mengubah gaya hidupnya yang sederhana. Durov tetap berpegang pada prinsip-prinsipnya dan terus berusaha untuk membuat dunia digital lebih aman dan bebas bagi semua orang.

Dalam banyak hal, Pavel Durov adalah contoh luar biasa dari bagaimana seseorang dapat mencapai kesuksesan besar tanpa harus mengorbankan prinsip dan gaya hidup sederhana. Sebagai pendiri dan CEO Telegram, ia terus menginspirasi banyak orang dengan visi dan komitmennya terhadap kebebasan dan privasi digital.

ERWIN PRIMA

Pilihan Editor: Bos Telegram Ungkap Kerentanan WhatsApp, Ponsel Bisa Dikontrol Peretas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

6 jam lalu

Tim SAR gunakan drone untuk mencari pendaki Rusia yang hilang di Gunung Rinjani, Ahad, 15 September 2024. ANTARA/HO-Humas SAR Mataram
3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal


Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

15 jam lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

2 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

2 hari lalu

Foto selfie Ryan W. Routh, seorang tersangka yang diidentifikasi oleh organisasi berita, saat FBI menyelidiki apa yang mereka katakan sebagai upaya pembunuhan di Florida terhadap kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan kandidat Presiden AS.  Presiden Donald Trump, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial.  Media Sosial/melalui REUTERS
Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump


Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar, Arsjad Rasjid memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Dalam keterangannya, rumah pemenangan tersebut digunakan sebagai pusat informasi Ganjar Pranowo untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.