Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Dorong Percepatan Pemanfaatan Tumbuhan Air untuk Obat Bahan Alam

image-gnews
Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat dengan biodiversitas terbesar ketiga di dunia yang belum dimanfaatkan secara optimal. Proyeksi penggunaan obat berbasis bahan alam sendiri diperkirakan akan naik sebesar 9,8 persen, dengan nilai mencapai Rp 13 triliun. Oleh karena itu, pemerintah sangat mendukung program Obat Modern Alami Indonesia (OMAI).

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Media Fitri Isma Nugraha mengatakan, BRIN juga ingin membantu mempercepat pengembangan obat bahan alam melalui skema pendanaan terbuka untuk peneliti, industri, dan masyarakat umum.

Fitri menjelaskan tumbuhan air adalah hidrofit atau makrofit. Klasifikasi berdasarkan habitatnya ada yang muncul, terendam, mengapung atau tumbuh di tepi sungai, di pesisi serta di air terjun. Berdasarkan morfologinya ada yang amfifit, elodeid, isoetid, helofit, nimfaeid, dan neuston.

Seperti tumbuhan darat, kata Fitri, tumbuhan air melakukan fitoremediasi dan fotosintesis yang menyerap semua unsur dari perairan lalu mengolahnya menjadi metabolit primer dan sekunder. Metabolit sekunder inilah yang menjadi senyawa-senyawa aktif untuk dimanfaatkan.

Tumbuhan air seperti tumbuhan teresterial mempunyai kandungan terpenes, fenolic, antioksidan, alkaloid, tanin, saponin, terpenoid, antrakuinon, glikosid, flavonoid dan lain-lainnya yang mempunyai peran sebagai antimikroba, antiquorum sensing, anti stres/relaksasi, dan semua yang dibutuhkan untuk farmakologi.

“Genus Bacopa, memiliki 54 spesies disebut high species biodiversity. Untuk membedakan Bacopa, kami telah melakukan riset autentifikasi, dari morfologi, anatomi, DNA dan menganalisis senyawa kimianya,” ucap Fitri dari siaran persnya, Jumat, 2 Agustus 2024.

Menurut Fitri, untuk spesies Bacopa monnieri (L) Wettst, famili Plantaginaceae, atau water hyssop Brahmi, Bramabhi, dan nirabarhm sebagai tanaman terapung, maka bentuk daunnya berbeda. "Kami sudah melakukan sekuensing Bacopa monnieri. Beberapa senyawa isolat Bacopa monnieri, yaitu bacosine, bacoside A, bacopaside I, bacoside B, bacopaside II, bacopasaponin C, jujubogenin dan pseudojujubogenin. Aktivitas senyawa Bacopa bisa sebagai anti-diabetic, anti jamur, anti bakterial dan sebagai aktivitas antioksidan,” ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bacoppa memiliki aktivitas anti bakteri antiquorum sensing dan allelochemical compound. Saat ini, kata Fitri, Bacoppa sudah banyak dijual dengan harga di atas Rp 1 juta.

Soal Nymphaea alba atau teratai dari famili Nymphaeaceae Salisb dengan nama umum European white waterlily, kata Fitri, memiliki ciri-ciri berakar di dasar danau air tawar antara 1 sampai 2 meter.

"Telah dilaporkan rebusan akarnya (dipakai untuk) untuk pengobatan kanker rahim, disentri, diare usus besar dan iritasi usus, sakit tenggorokan, sariawan. Rimpangnya digunakan untuk obat anti scrofula, astringen, kardiotonik, demulsen. Bunganya memiliki efek menenangkan dan obat penenang kerja sistem saraf, untuk mengobati penyakit kecemasan dan insomnia. Cairan pembersih N. Alba digunakan untuk mengobati nyeri vagina atau keluarnya cairan,” ungkap Fitri.

Fitri menambahkan, timnya sudah mengoleksi 195 tumbuhan air Kalimantan, 150 dari Sulawesi, 786 yang ada di dunia dan 76 tumbuhan yang sudah dikerjakan. Data tersebut disimpan dalam website  herbaquatic.id. “Tumbuhan air itu tumbuhan yang sangat indah mempunyai kandungan senyawa yang baik dan mempunyai potensi ekonomi yang tinggi,” ujarnya.

Pilihan Editor: Deforestasi di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, KLHK Bantah Ada Perambahan Hutan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

2 jam lalu

Tim Program Kreativitas Mahasiswa - Riset Eksakta Pekan Ilmiah Nasional 2024 dari Fakultas MIPA Unpad membuat sensor untuk deteksi gelatin babi pada produk makanan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah atau sisa konsumsi kulit jeruk siam. Dok.Unpad
Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

Sensor memanfaatkan limbah kulit jeruk siam ini ditujukan tim mahasiswa Unpad untuk mengantisipasi pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi.


Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

20 jam lalu

Sepasang warga duduk di tebing Sungai Missouri River memandangi bulan purnama
Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

Supermoon terbesar 2024 terjadi pada Rabu malam sampai Kamis pagi ini, 18-19 September 2024.


BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

1 hari lalu

BRIN Varietas Cabai Tahan Kekeringan. (BRIN)
BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.


Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Ketua Dewan Adat Papua Dominikus Surabut (kanan) dan Manfun Apolos Sroyer (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan. ANTARA/HO-Dok Dewan Adat Papua
Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

2 hari lalu

Ketua Dewan Adat Papua Dominikus Surabut (kanan) dan Manfun Apolos Sroyer (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan. ANTARA/HO-Dok Dewan Adat Papua
Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.


Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

2 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

3 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.


Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

3 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.


Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

5 hari lalu

Candi Borobudur. Foto: Canva
Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024


BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

6 hari lalu

Peternakan hewan di sekitar Sungai Citarum. Dok. Humas BRIN
BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.