Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Laporkan Keluarnya Abu Vulkanik dari Kawah Gunung Tangkuban Parahu, Ini Penjelasan Badan Geologi

image-gnews
Kondisi kawah Ratu di puncak Gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 27 Juli 2019. TEMPO/Prima Mulia
Kondisi kawah Ratu di puncak Gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 27 Juli 2019. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid  mengatakan, lembaganya mendapat informasi dari warga mengenai keluarnya abu vulkanik dari kawah Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat.

“Pada tanggal 18 Agustus 2024 terdapat informasi dari warga di sekitar Gunung Tangkuban Parahu yang menginformasikan keluarnya abu vulkanik yang keluar dari kawah yang mengakibatkan pedih di mata,” kata dia, dalam keterangannya, Ahad, 18 Agustus 2024.

Wafid mengatakan, pantauan Badan Geologi tidak mendapati adanya indikasi keluarnya abu vulkanik Gunung Tangkuban Parahu. “Tidak teramati keluarnya abu vulkanik di sekitar Kawah Ratu,” kata dia.

Dari rekaman kegempaan selama Januari hingga 18 Agustus 2024, kata Wafid, terjadi gempa Hembusan kurang dari 5 kejadian per hari. “Dan tidak terekam adanya kejadian gempa letusan/erupsi,” kata dia.  

Wafid mengatakan, pengukuran deformasi yang dilakukan pada Gunung Tangkuban Parahu juga tidak mendapati adanye perubahan yang signifikan. Pengukuran multigas, yang dilakukan di selatan bibir Kawah Ratu dengan periode pengukuran setiap 6 jam per hari, kondisinya relatif normal.

Badan Geologi mencatatkan hasil pengukuran periode 12-18 Agustus 2024 kondisi gas berada dalam kondisi normal. Konsentrasi gas terukur untuk CO2 yakni 410-435 ppm (ambang batas 5 ribu ppm), gas H2S berada di kisaran 0.1-3,5 ppm (ambang batas 10-15 ppm), serta gas SO2  kurang dari 0,1 ppm (ambang batas 5 ppm). “Baik konsentrasi maupun rasio gas tidak memperlihatkan kecenderungan peningkatan. Kondisinya hanya berfluktuasi.” Kata Wafid.

Kendati demikian, Wafid mengatakan, perbedaan lokasi pengukuran dan lokasi pengunjung di areal kawah Gunung Tangkuban Parahu berbeda yang diakuinya memang tidak dapat menggambarkan data konsentrasi gas yang mengarah ke pengunjung yang berada di jarak tenggara-timur dari kawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengenai laporan warga yang mengalami pedih mata, kemungkinan karena paparan gas vulkanik dari arah kawah. "Namun hal ini sangat tergantung dengan kondisi ketahanan tubuh dari masing-masing orang/pengunjung. Paparan gas vulkanik sangat dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin di sekitar kawah,” kata Wafid.

Saat ini status aktivitas Gunung Tangkuban Parahu berada di Level I atau Normal yang ditetapkan sejak 21 Oktober 2019. Dengan status aktivitas tersebut, Wafid meminta warga dan pengunjung agar tetap mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi pada status aktivitas tersebut.

Badan Geologi meminta masyarakat tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu. Warga dan pengunjung juga diminta segera meninggalkan area sekitar kawah jika teramati adanya peningkatan intensitas atau ketebalan asap kawah, atau mencium bau gas menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun serta erupsi freatik.

“Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah,” kata Wafid.

Pilihan Editor: Anda Penikmat Pemanis Buatan? Studi: Hati-hati Pembekuan Darah dan Jantung

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

2 hari lalu

Suasana desa yang terkena abu vulkanik dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Wolorona, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 9 Juli 2024. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (9/7) pukul 11:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak (2.248 meter di atas permukaan laut) menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka terdampak hujan abu, sementara itu gunung tersebut juga masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan berstatus Siaga level III. ANTARA FOTO/Mega Tokan
Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Siaga (Level III) sejak erupsi pada Juni lalu.


Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

2 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Alat tak mampu jangkau kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Parahu. Api padam oleh hujan. Jalur pendakian masih ditutup sementara.


Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

4 hari lalu

Peta lokasi dua gempa dari zona megathrust di selatan Lombok-Sumbawa, Kamis dan Jumat 15-16 April 2021. Foto/Twitter
Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

Badan Geologi dalam sosialisasi di Malang menyatakan, penyebaran informasi termasuk megathrust diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran.


Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

7 hari lalu

Visual Kebakaran Hutan di wilayah Tangkuban Parahu, 4 September 2024, pukul 19.47 WIB. Dok.Badan Geologi
Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan sedang menangani kebakaran hutan di area Gunung Tangkuban Parahu.


Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

7 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

Masyarakat sekitar sempat mencemaskan kemunculan asap itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.


Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

8 hari lalu

Kondisi Gunung Ibu pasca erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat di daerah itu dihimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

Ribuan orang mengungsi pada Mei 2024 setelah Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter dan berstatus level IV Awas.


Badan Geologi Ingatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Lokon

9 hari lalu

Gunung Lokon tertutup awan dan hanya tampak sebagian hingga puncaknya. Gunung api di Tomohon, Sulawesi Utara, ini dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas vulkanik di awal April 2020 ini. (ANTARA/Karel A Polakitan)
Badan Geologi Ingatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Lokon

Menurut Badan Geologi, aktivitas Gunung Lokon pada periode 16-31 Agustus 2024 antara lain merekam empat kali gempa embusan.


Badan Geologi Catat 165 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu

13 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Badan Geologi Catat 165 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu

Badan Geologi mencatat 165 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Awu di Kepulauan Sangihe pada periode 16-22 Agustus 2024.


Update dari Ternate: Panik Teriakan Banjir Bandang Susulan, Pencarian Korban Sempat Dihentikan

15 hari lalu

Sejumlah alat berat  menyingkirkan material lumpur saat mencarian korban saat mencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Senin 26 Agustus 2024. Pada hari kedua pascabanjir bandang di kelurahan Rua tersebut sebanyak 450 Tim SAR gabungan diterjunkan ke lokasi untuk mencari 3 korban yang masih tertimbun material lumpur banjir bandang menggunakan ekskavator. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Update dari Ternate: Panik Teriakan Banjir Bandang Susulan, Pencarian Korban Sempat Dihentikan

PVMBG menyebut banjir bandang yang menerjang wilayah Rua di Kota Ternate dan menewaskan belasan orang membawa material erupsi Gunung Gamalama.


Gempa Malam Yogya dari Zona Megathrust, Pantai DIY Rentan Tsunami Lebih dari 3 Meter

16 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Malam Yogya dari Zona Megathrust, Pantai DIY Rentan Tsunami Lebih dari 3 Meter

BMKG mencatat aktivitas lebih dari 77 kali gempa susulan sejak gempa M5,8--diperbarui menjadi M5,5--mengguncang Senin malam.