Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fosil Gajah Purba Ditemukan di Pati

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ilustrasi fosil. Dok. TEMPO/ Bandelan Amarudin
Ilustrasi fosil. Dok. TEMPO/ Bandelan Amarudin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fosil gajah purba ditemukan di kawasan hutan Kaliampo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, belum lama ini. Temuan berupa puluhan fragmen itu kini dititipkan sementara di Museum Patiayam, Kudus.

Baca juga: Temuan Fosil Manusia 350 Ribu Tahun Picu Pertanyaan Asal Manusia

"Jumlahnya ada puluhan fragmen fosil gajah purba jenis stegodon, meliputi tulang ekor dan dada," kata Kasi Cagar Budaya dan Tradisi Sejarah Pati Trevita Puspita Hadi di Pati, Senin, 1 Oktober 2018.

Penemuan fosil tersebut berawal dari kecurigaan seorang warga desa yang berada di kawasan hutan tersebut.

Temuan benda mencurigakan dalam kondisi masih terkubur di tanah itu dilaporkan kepada instansi terkait, kemudian diteruskan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Lokasi penemuannya, kata Trevita, berada di daerah turunan, yang diduga sebagai tempat saluran air sehingga fosil tersebut terlihat seperti bebatuan.

Temuan fosil purba tersebut, ia melanjutkan, merupakan yang pertama kalinya di wilayah Pati.

Proses evakuasi fosil tersebut membutuhkan waktu cukup lama, 25-29 September 2018.

Setelah berhasil dievakuasi seluruhnya, fosil purba tersebut dititipkan di kawasan Situs Patiayam Jekulo, Kabupaten Kudus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait dengan temuan fosil tersebut, Pemerintah Kabupaten Pati juga mewacanakan untuk membuat museum guna menyimpan benda-benda bersejarah di daerah tersebut, termasuk fosil purba itu.

Juru pelihara Situs Purbakala Patiayam, Jamin, membenarkan adanya penitipan 28 fragmen fosil gajah purba hasil evakuasi oleh tim BPSMP Sangiran dari Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.

Fragmen tersebut, menurutnya, masih dalam tahap penyelamatan, kemudian akan dilanjutkan ke penelitian. 

Penemuan fosil di kawasan Situs Patiayam terus bermunculan. Dalam setahun terakhir, lebih dari 100 fragmen ditemukan dan dikonservasi di Situs Purbakala Patiayam.

Jika dijumlahkan mulai 2004 hingga 2018, tercatat ada sekitar 6.200 fragmen. Di Dusun Karang Subur, Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus, juga ditemukan fosil yang berada di lahan Perum Perhutani dan lahan warga. Namun proses konservasinya masih menunggu waktu yang tepat.

Di kedua lokasi tersebut diperkirakan ada fragmen fosil gading gajah purba dan kepala banteng.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

1 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

9 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

33 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

34 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

51 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Kolase foto dua jenis fosil Gastropoda atau siput (kiri) dan Pelecypoda atau kerang (kanan) yang ditemukan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) di pelataran rumah warga di Pangandaran. (Dok. Unpad)
Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.