Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Punya Akun Facebook? Anda Tetap Terlacak

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Logo Facebook
Logo Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari beberapa aplikasi Android secara otomatis dikirim ke Facebook, bahkan jika pengguna tidak memiliki akun raksasa media sosial itu, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, pekan lalu.

Baca: Kabel Bawah Laut Microsoft Facebook Catat Rekor Transfer Tercepat
Baca: Facebook Habiskan Rp 140 Miliar untuk Amankan CEO Mark Zuckerberg
Baca: Facebook DItuding Bocorkan Nomor Telepon Pengguna

Beberapa aplikasi Android seperti Yelp, Indeed dan Duolingo mengirim informasi data penggunanya ke Facebook ketika mereka mulai membuka aplikasi itu.

Permasalahan ini pertama kali disebutkan oleh Privacy International pada bulan Desember ketika penyelidik menemukan 23 aplikasi populer yang melakukan hal tersebut. Bahkan aplikasi-aplikasi tersebut untuk perangkat Apple iOS juga menunjukkan perilaku serupa.

Beberapa perusahaan besar seperti Spotify, Skyscanner, dan Kayak, telah memperbaiki masalah tersebut. Facebook dan Privacy International telah telah melakukan diskusi dalam upaya untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Badan amal yang berbasis di London tersebut mengungkapkan Yelp, Duolingo, Indeed, aplikasi King James Bible dan dua aplikasi doa Muslim, Qibla Connect dan Muslim Pro, mengirim data pribadi ke Facebook bahkan sebelum pengguna dapat memutuskan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

Privacy International mengklaim hal itu menimbulkan masalah dengan Dewan Perlindungan Data Eropa dan Pengawas Perlindungan Data Eropa.

Badan amal itu mengatakan data dikirimkan karena pengaturan Software Development Kit (SDK) Facebook, dirancang untuk secara otomatis mengirimkan data pribadi ke Facebook ketika aplikasi dibuka.

Seorang juru bicara Facebook mengatakan Alat SDK Facebook memungkinkan mitra perusahaan facebook memilih untuk mengumpulkan data aplikasi secara otomatis, tidak mengumpulkannya sama sekali, atau menunda pengumpulannya sampai persetujuan diperoleh, tergantung pada keadaan mereka.

Sebelumnya, pada Maret 2018, Facebook menjadi berita utama setelah data 87 juta pengguna diakses secara sembarangan oleh Cambridge Analytica, sebuah konsultasi politik.

Saat itu perusahaan dapat mengumpulkan informasi dari 87 juta pengguna Facebook meskipun hanya 270.000 orang yang memberi  izin untuk melakukannya. Ini dirancang untuk membantu mereka membuat perangkat lunak yang dapat memprediksi dan mempengaruhi pilihan pemilih di kotak suara.

NABILA HANUM | DAILYMAIL | DAILYNEWSMEDIA

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara Pengguna Media Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

Berikut ini deretan negara pengguna sosial media terbanyak. Foto: Canva
5 Negara Pengguna Media Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berikut ini deretan negara pengguna sosial media terbanyak.


Bos Meta Mark Zuckerberg Ogah Dukung Trump atau Biden dalam Pilpres AS

7 hari lalu

Mark Zuckerberg (Meta)
Bos Meta Mark Zuckerberg Ogah Dukung Trump atau Biden dalam Pilpres AS

CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg menolak mendukung Donald Trump atau Joe Biden dalam pilpres AS pada November mendatang


Meta Cabut Beberapa Pembatasan Akses Donald Trump pada Platform Mereka, Ini Alasannya

10 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Brendan McDermid
Meta Cabut Beberapa Pembatasan Akses Donald Trump pada Platform Mereka, Ini Alasannya

Meta mengatakan pihaknya mencabut beberapa pembatasan yang berlaku pada akun Facebook dan Instagram milik Donald Trump. Apa alasannya?


Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Dibebaskan Kembali, Begini Penjelasan Meta

11 hari lalu

Sebuah ilustrasi foto menunjukkan akun Twitter Presiden AS Donald Trump yang diblokir pada ponsel cerdas di ruang rapat Gedung Putih di Washington, AS, 8 Januari 2021. Platform media sosial Twitter memutuskan memblokir permanen akun pribadi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Sabtu 9 Januari 2021. Keputusan diambil setelah sempat memulihkan akun itu kemarin--pasca demo rusuh di Capitol Hill--namun kemudian menilai terjadi lagi pelanggaran oleh akun itu terkait risiko hasutan untuk melakukan kekerasan. REUTERS/Joshua Roberts/Illustration
Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Dibebaskan Kembali, Begini Penjelasan Meta

Pengumuman Meta sehari sebelum insiden penembakan yang melukai Donald Trump saat dia berkampanye di Pennsylvania


Begini Cara Membagikan Status WhatsApp ke Cerita Facebook

14 hari lalu

Ilustrasi logo Instagram, Facebook, Whatsapp
Begini Cara Membagikan Status WhatsApp ke Cerita Facebook

Untuk mengaktifkan fitur berbagi status WhatsApp ke Cerita Facebook, Anda perlu terlebih dahulu mengonfirmasi akun Facebook di WhatsApp.


Kasus Ibu Cabuli Anak, Polisi Sebut Pelaku Utama Sering Ganti Ponsel dan Akun Palsu

27 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Safri Simanjutak di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Kasus Ibu Cabuli Anak, Polisi Sebut Pelaku Utama Sering Ganti Ponsel dan Akun Palsu

Polda Metro Jaya masih menyelidiki M yang merupakan pelaku utama kasus video ibu cabuli anak.


Meta Tingkatkan Fitur Kacamata Pintar Ray-Ban, Bisa Rekam Video 3 Menit

29 hari lalu

kacamata pintar Ray-Ban Meta (Dok. Web Meta)
Meta Tingkatkan Fitur Kacamata Pintar Ray-Ban, Bisa Rekam Video 3 Menit

Produk kacamata pintar Meta, Ray-Ban, bisa merekam video hingga 3 menit. Setelannya harus diubah secara manual.


Reuters Institute News Digital Report 2024: Publik Tertarik ke Konten, Tinggalkan Berita

32 hari lalu

Ilustrasi menonton video di Youtube. (Pixabay.com)
Reuters Institute News Digital Report 2024: Publik Tertarik ke Konten, Tinggalkan Berita

Riset Reuters Institute News Digital Report 2024 ungkap beban bertambah untuk perusahaan penerbit media tradisional.


Penyelidikan WNI yang Sempat Hilang di Osaka Jepang Diperkirakan 1 Bulan

36 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Penyelidikan WNI yang Sempat Hilang di Osaka Jepang Diperkirakan 1 Bulan

KJRI telah menemui Revi Cahya Windi Sulihatun, WNI yang sempat dinyatakan hilang di Osaka Jepang.


Kuasa Hukum Pegi Bakal Laporkan Penyidik Polda Jawa Barat ke Divisi Propam Polri

37 hari lalu

Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu 26 Mei 2024. Polda Jabar berhasil menangkap Pegi Setiawan alias perong atas dugaan kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky yang terjadi di Cirebon pada tahun 2015 silam. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kuasa Hukum Pegi Bakal Laporkan Penyidik Polda Jawa Barat ke Divisi Propam Polri

Ada unggahan Facebook Pegi yang diduga dihapus penyidik padahal menguntungkan Pegi dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.