Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian Arkeologi Ini Ungkap Perang seperti Disebut Alkitab

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Prasasti yang tertulis di Batu Pualam berumur 2.800 tahun ini mengisahkan pemberontakan terhadap Israel. (Dok. Adam Bean/Livescience.com)
Prasasti yang tertulis di Batu Pualam berumur 2.800 tahun ini mengisahkan pemberontakan terhadap Israel. (Dok. Adam Bean/Livescience.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian arkeologi mengungkap altar batu berusia 2.800 tahun, yang ditemukan di tempat suci Moab di kota kuno Ataroth, Yordania, dapat menjelaskan perang seperti disebut di Kitab Perjanjian Lama.

Altar itu memuat dua prasasti berbahasa Moab, sedangkan angka-angka dalam prasasti tersebut dalam bahasa Hieratic (sistem penulisan Mesir). Altar itu diduga berasal dari masa setelah Mesha, raja Moab, berhasil memberontak melawan Kerajaan Israel dan menaklukkan Ataroth (kadang-kadang dieja Atarot), sebuah kota yang dikuasai Kerajaan Israel, demikian ditulis laman Livescience, Kamis, 22 Agustus 2019.

Pada saat itu, Israel pecah menjadi dua, dengan kerajaan utara yang mempertahankan nama Israel dan kerajaan selatan yang disebut Yehuda.

Alkitab Ibrani menyebutkan bahwa sebelum Mesha memberontak, Moab harus memberi Israel upeti tahunan ribuan domba dan sejumlah besar domba jantan. Pemberontakan ini juga digambarkan dalam prasasti Mesha, ditemukan pada 1868 di Dhiban, Yordania, yang berisi Mesha menaklukkan Ataroth dan membunuh banyak penduduk kota.

Altar ditemukan saat tempat suci ini diekskavasi pada 2010, demikian disebutkan jurnal Levant.

Salah satu dari dua prasasti di altar tampaknya menggambarkan perunggu yang dijarah setelah penyerbuan Ataroth. "Ada dugaan jumlah perunggu yang dijarah dari kota Ataroth di kemudian hari disajikan sebagai persembahan di kuil dan dicatat di altar ini," tulis peneliti dalam artikel jurnal.

Prasasti kedua di altar itu belum berhasil diinterpretasikan. Sebagian tampaknya menyatakan tentang "4.000 orang asing tersebar dan ditinggalkan dalam jumlah besar," sementara bagian lain dari prasasti menyebutkan "kota terpencil".

"Masih banyak yang tidak jelas tentang prasasti ini," kata peneliti, yang mencatat bahwa prasasti ini kemungkinan membahas peristiwa selama pemberontakan Mesha melawan Israel dan penaklukan Ataroth.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di bagian atas altar ada sisa-sisa dupa, kayu aromatik dan minyak yang dibakar, kata pemimpin penelitian Adam Bean, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Studi Timur Dekat Universitas Johns Hopkins di Baltimore.

Altar bertulis itu memberikan konfirmasi bahwa bangsa Moab berhasil mengambil alih Ataroth, kata peneliti Christopher Rollston, seorang profesor bahasa dan sastra Semit  di Universitas George Washington di Washington, D.C.

Altar juga menunjukkan bahwa, 2.800 tahun lalu, orang Moab memiliki ahli-ahli Taurat yang terampil dalam menggunakan naskah mereka sendiri. Prasasti di altar "adalah bukti paling awal yang kita miliki sejauh ini untuk naskah Moab yang khas," kata Rollston  kepada Live Science. Prasasti yang ditemukan pada tahun 1868 menggunakan aksara Ibrani dan bahasa Moab.

"Kita sering berbicara tentang kecanggihan pendidikan juru tulis Israel kuno. Tetapi tulisan di altar menunjukkan bahwa bangsa Moab  juga memiliki beberapa juru tulis berbakat," kata Rollston.

Saat ini, Ataroth disebut Khirbat Ataruz. Penggalian di situs tersebut dipimpin oleh Chang-Ho Ji, yang merupakan dekan di La Sierra University di Riverside, California.

Berita tentang penelitian arkeologi lainnya, bisa Anda simak di Tempo.co.

LIVESCIENCE

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ada Jebakan Maut, Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar Cina

6 Februari 2023

Seorang petugas berjaga di tempat yang berisi ribuan prajurit terakota yang berada di Pit 1 dengan formasi menghadap ke timur untuk melindungi Kaisar Qin Sh Huang di kompleks pemakamannya di Lintong, Xi'an, Provinsi Shaanxi, Cina, 27 September 2018. Kompleks pemakaman Kaisar Qin Shi Huang merupakan salah satu situs arkeologi terbesar di dunia dan menjadi tujuan pariwisata terbesar di Republik Rakyat Cina (RRC). ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna
Ada Jebakan Maut, Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar Cina

Arkeologi terpenting sepanjang masa ditemukan di Cina. Namun, tak ada yang berani bongkar makam Kaisar Cina. Mengapa? Simak selengkapnya


Penemuan Kota Tua Suku Maya Berusia 2.000 Tahun di Guatemala, Ada Jalan, Piramida Hingga Waduk

19 Januari 2023

Rendering seniman menunjukkan rekonstruksi kota Maya kuno yang terletak di area yang dikenal sebagai Mirador-Calakmul Karst Basin (MCKB) di Guatemala utara dan Campeche selatan, Meksiko, setelah penelitian menggunakan teknologi laser LiDAR oleh tujuh yayasan dan organisasi. FARES USA/Handout via REUTERS
Penemuan Kota Tua Suku Maya Berusia 2.000 Tahun di Guatemala, Ada Jalan, Piramida Hingga Waduk

Temuan tentang kota tua suku Maya itu dipublikasikan dalam jurnal Ancient Mesoamerica pada bulan Desember.


Kisah Patung Moai, Terjepit antara Peternakan Sapi dan Pelestarian Situs Arkeologi

7 Desember 2022

Puluhan patung Moai berdiri kokoh yang menjadi daya tarik di Pulau Easter di Cile, 31 Januari 2019. Sebanyak  887 patung raksasa, yang dikenal sebagai
Kisah Patung Moai, Terjepit antara Peternakan Sapi dan Pelestarian Situs Arkeologi

Patung batu raksasa Moai di Pulau Paskah, yang hangus terbakar, adalah tanda-tanda meningkatnya ketegangan antara warga dan


Kabar Duka, Profesor Edi Sedyawati Maestro Tari dan Eks Dirjen Kebudayaan Meninggal

12 November 2022

Edi Sedyawati. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kabar Duka, Profesor Edi Sedyawati Maestro Tari dan Eks Dirjen Kebudayaan Meninggal

Maestro seni pertunjukan dan eks Dirjen Kebudayaan Profesor Edi Sedyawati, meninggal pada Sabtu pagi, 12 November 2022. Profil tokoh kebudayaan ini.


Studi Arkeologi: Inikah Sebab Tambang Raja Salomo Telantar di Gurun Israel?

4 Oktober 2022

Lembah Timna di Gurun Negev Israel dekat Eilat pernah menjadi situs penambangan tembaga dan industri peleburannya sekitar 3.000 tahun lalu.. Dok.Central Timna Valley Project
Studi Arkeologi: Inikah Sebab Tambang Raja Salomo Telantar di Gurun Israel?

Tambang tembaga di Gurun Negev Israel kemungkinan adalah situs kuno yang telah menginspirasi legenda tentang tambang emas Raja Salomo atau Sulaiman.


Dipopulerkan Musisi Bob Marley, Beginilah Sejarah Gaya Rambut Gimbal

30 Juni 2022

Bob Marley, saat diwawancara setelah tampil dalam konsernya di Fox Theater, 12 November 1979. Keluarga Bob Marley meluncurkan produk dengan bahan ganja yang diberi nama 'Marley Natural'. Tom Hill/WireImage
Dipopulerkan Musisi Bob Marley, Beginilah Sejarah Gaya Rambut Gimbal

Banyak perdebatan mengenai dari mana sebenarnya asal usul gaya rambut gimbal.


Lestarikan Borobudur, IAAI: Bukan Harga Tiket, tapi Hitung Carrying Capacity

16 Juni 2022

Zona II Candi Borobudur. Dok. PT TWC
Lestarikan Borobudur, IAAI: Bukan Harga Tiket, tapi Hitung Carrying Capacity

"Kalau konteks harga tiket, kami tidak mau tahu hitung-hitungannya," katanya di webinar 'Borobudur, Antara Pelestarian dan Pariwisata'.


Mesir Temukan Lima Makam Kuno Berusia 4.000 Tahun di Situs Saqqara

21 Maret 2022

Seorang arkeolog menunjukkan lukisan mural di sebuah makam kuno yang ditemukan di situs arkeologi Saqqara di barat daya Kairo, Mesir, pada 19 Maret 2022. (Xinhua/Sui Xiankai)
Mesir Temukan Lima Makam Kuno Berusia 4.000 Tahun di Situs Saqqara

Misi arkeologi Mesir menemukan lima makam kuno sekitar 100 meter barat laut dari Piramida Merenre di Saqqara selatan.


Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Para staf memugar tiang-tiang besar dari Balai Hipostilium Agung di Kompleks Kuil Karnak di Luxor, Mesir, pada 25 Agustus 2021. Kuil ini merupakan salah satu situs arkeologi Mesir kuno terbesar. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.


Mumi Anak-anak Ditemukan di Peru, Korban Ritual Pengorbanan?

7 Maret 2022

Mumi anak-anak yang ditemukan di situs  Cajamarquilla pra-Inca dan diyakini berusia antara 800 dan 1.200 tahun dipamerkan di Universidad Nacional Mayor de San Marcos, di Lima, Peru, 22 Februari 2022. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Anak-anak Ditemukan di Peru, Korban Ritual Pengorbanan?

Pada tahun lalu, ramai dibincangkan penemuan mumi di sebuah makam bawah tanah di kota kuno Cajamarquilla, di pinggiran Lima, Peru.