Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Alasan Kita Harus Bersyukur Hidup di Bumi

Reporter

image-gnews
Foto Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, yang diambil dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS). (nasa.gov)
Foto Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, yang diambil dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS). (nasa.gov)
Iklan

3. Kita Menikmati musim-musim yang selalu berulang

Musim yang berbeda dan selalu berulang tercipta dari kemiringan sumbu Bumi dalam gerakannya berotasi dan berevolusi. Venus memiliki situasi yang sama tapi tidak punya musim. Planet ini kemungkinan pernah terlihat dan berperilaku seperti Bumi. Termasuk memiliki lautan yang menutupi pegunungannya. Tapi kini ia memiliki atmosfer yang sangat tebal (55 kali lebih padat daripada di Bumi) yang membuat suhu udaranya tak berubah sepanjang tahun, 465 derajat Celsius—lebih panas dari suhu oven pemanggang di rumah. Atmosfer yang tebal itu juga membuat tak mungkin menikmati langit malam dari permukaan Venus.

4. Gaya gravitasi tak membuat bentuk kita melar seperti mi

Menangkap imajinasi dari para ilmuwan, lubang hitam adalah obyek sangat padat yang tidak membiarkan cahaya apapun bisa menembus keluar darinya. Permukaan sebuah lubang hitam dideskripsikan sebagai sebuah batas yang tidak ada satu pun bisa kembali dari sana. Kalaupun cukup beruntung untuk terbang mendekatinya, gaya gravitasi dari lubang hitam itu sangat kuat dan cukup membuat pesawat dan orang di dalamnya melar ga keruan menjadi bentuk mi. Lebih aneh lagi, waktu berdetak lambat semakin dekat ke permukaan lubang hitam, menjadikan sebuah wahana yang tertarik gravitasi di sana seakan tak pernah sampai ke dasarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Kita bisa menikmati angin semilir

Atmosfer Jupiter tersusun oleh hidrogen dan helium (sama seperti Matahari), dengan awan dari amonia. Jika Bumi berotasi selama 24 jam, Jupiter lebih cepat yakni 10 jam. Angin di Jupiter membuat tornado kategori terberat di Bumi serasa angin semilir saja di planet itu. Sedang kekuatan petirnya bisa seibu kali lebih dahsyat daripada di Bumi. Hingga kini peneliti belum pasti apakah planet raksasa yang mampu menampung 1.300 Bumi di dalamnya itu mempunyai inti yang padat. Memiliki tanah padat untuk bisa berpijak di atasnya adalah kemewahan di Jupiter.

6. Ini adalah bola dunia dengan kerlip biru, putih dan hijau

Di tempat-tempat di mana pasang laut terjadi tertinggi di Bumi, perbedaan antara pasang dan surutnya bisa mencapai 15 meter. Bandingkan itu dengan kejadian di Lo, satu di antara bulan yang mengorbit Jupiter. Lo terjebak dalam pengaruh gaya gravitasi dari Jupiter maupun dua bulan lain di dekatnya, Europa dan Ganymede. Pengaruh itu menyebabkan bentuk permukaan Lo kerap membengkak atau menyusut hingga 100 meter. Dan kita tidak bicara permukaan air di Lo, tapi batuan
.
Akibatnya, kerak permukaan bagian dalam Lo sangat panas, membuat bulan ini menjadi dunia gunung api paling aktif di tata surya. Lo, yang terlihat dari kejauhan seperti pizza keju lembik itu memiliki ratusan gunung api. Beberapa memuntahkan lavanya hingga tampak pijaran setinggi hitungan kilometer.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

18 jam lalu

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

1 hari lalu

Viper Moon rover. NASA
NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

NASA batalkan misi dan putuskan jual VIPER. Cina bisa jadi selangkah lebih maju.


Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

1 hari lalu

Foto sisi terjauh bulan (kiri) terlihat memiliki kawah yang lebih banyak pada permukaannya. areavoices.com
Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

NASA mengakhiri pengembangan misi VIPER karena biayanya yang terlalu besar. Misi pencarian air di bulan itu berakhir pada 17 Juli 2024.


5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

2 hari lalu

Planet Merkurius. scitechdaily.com
5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

Berlian raksasa itu tercipta dari hantaman asteroid dengan kecepatan puluhan kilometer per detik di permukaan Merkurius


11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

2 hari lalu

Merkurius Menciut
11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Merkurius disebut-sebut mengandung berlian, ukurannya sangat besar, diameternya mencapai 15 km.


3 Hujan Meteor di Fenomena Astronomi Bulan Juli, Catat Tanggal dan Arah Lihatnya

26 hari lalu

Pemandangan langit saat puncak hujan meteor Perseid, di Premnitz, Jerman, Sabtu, 11 Agustus 2018. Femonena alam ini terjadi tiap tahun antara 17 Juli dan 24 Agustus. REUTERS/Fabrizio Bensch.
3 Hujan Meteor di Fenomena Astronomi Bulan Juli, Catat Tanggal dan Arah Lihatnya

Fenomena astronomi bulan ini bakal menampilkan tiga hujan meteor dan dua planet senja serta okultasi Saturnus. Berikut penjelasannya.


Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

28 hari lalu

Ilustrasi kiamat 2012. denzomag.com
Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.


Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

28 hari lalu

Ilustrasi terjadinya kiamat. abcnews.go.com
Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

Seorang ahli nujum India meramalkan kiamat akan terjadi, Sabtu, 29 Juni 2024 disebabkan Perang Dunia III. Begini penyebab kiamat menurut sains?


Awal Penyebutan Fenomena Strawberry Moon, Apa Bedanya Dengan Bulan Purnama Biasa?

38 hari lalu

Pemandangan bulan purnama di atas Sydney Harbour Bridge, Australia, 25 Juni 2021.  Berdasarkan Farmers' Almanac, sebagai bulan purnama pada Juni dan terakhir di musim semi, suku Algonquin menjadikan bulan ini sebagai waktu untuk memanen stroberi. REUTERS/Stephen Coates
Awal Penyebutan Fenomena Strawberry Moon, Apa Bedanya Dengan Bulan Purnama Biasa?

Pada 21 Juni 2024 fenomena alam munculnya Strawberry Moon. Apakah bedanya dengan bulan purnama biasa?


Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

50 hari lalu

Bulan purnama bersinar di balik kubah masjid di Kairo, Mesir, 24 Juni 2021. Strawberry Moon merupakan Supermoon terakhir di tahun 2021. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

Banyak fenomena benda langit langka yang terjadi sepanjang Juni 2024. Catat perkiraan tanggal dan waktu berikut ini agar tidak terlewat.