3. Kita Menikmati musim-musim yang selalu berulang
Musim yang berbeda dan selalu berulang tercipta dari kemiringan sumbu Bumi dalam gerakannya berotasi dan berevolusi. Venus memiliki situasi yang sama tapi tidak punya musim. Planet ini kemungkinan pernah terlihat dan berperilaku seperti Bumi. Termasuk memiliki lautan yang menutupi pegunungannya. Tapi kini ia memiliki atmosfer yang sangat tebal (55 kali lebih padat daripada di Bumi) yang membuat suhu udaranya tak berubah sepanjang tahun, 465 derajat Celsius—lebih panas dari suhu oven pemanggang di rumah. Atmosfer yang tebal itu juga membuat tak mungkin menikmati langit malam dari permukaan Venus.
4. Gaya gravitasi tak membuat bentuk kita melar seperti mi
Menangkap imajinasi dari para ilmuwan, lubang hitam adalah obyek sangat padat yang tidak membiarkan cahaya apapun bisa menembus keluar darinya. Permukaan sebuah lubang hitam dideskripsikan sebagai sebuah batas yang tidak ada satu pun bisa kembali dari sana. Kalaupun cukup beruntung untuk terbang mendekatinya, gaya gravitasi dari lubang hitam itu sangat kuat dan cukup membuat pesawat dan orang di dalamnya melar ga keruan menjadi bentuk mi. Lebih aneh lagi, waktu berdetak lambat semakin dekat ke permukaan lubang hitam, menjadikan sebuah wahana yang tertarik gravitasi di sana seakan tak pernah sampai ke dasarnya.
5. Kita bisa menikmati angin semilir
Atmosfer Jupiter tersusun oleh hidrogen dan helium (sama seperti Matahari), dengan awan dari amonia. Jika Bumi berotasi selama 24 jam, Jupiter lebih cepat yakni 10 jam. Angin di Jupiter membuat tornado kategori terberat di Bumi serasa angin semilir saja di planet itu. Sedang kekuatan petirnya bisa seibu kali lebih dahsyat daripada di Bumi. Hingga kini peneliti belum pasti apakah planet raksasa yang mampu menampung 1.300 Bumi di dalamnya itu mempunyai inti yang padat. Memiliki tanah padat untuk bisa berpijak di atasnya adalah kemewahan di Jupiter.
6. Ini adalah bola dunia dengan kerlip biru, putih dan hijau
Di tempat-tempat di mana pasang laut terjadi tertinggi di Bumi, perbedaan antara pasang dan surutnya bisa mencapai 15 meter. Bandingkan itu dengan kejadian di Lo, satu di antara bulan yang mengorbit Jupiter. Lo terjebak dalam pengaruh gaya gravitasi dari Jupiter maupun dua bulan lain di dekatnya, Europa dan Ganymede. Pengaruh itu menyebabkan bentuk permukaan Lo kerap membengkak atau menyusut hingga 100 meter. Dan kita tidak bicara permukaan air di Lo, tapi batuan
.
Akibatnya, kerak permukaan bagian dalam Lo sangat panas, membuat bulan ini menjadi dunia gunung api paling aktif di tata surya. Lo, yang terlihat dari kejauhan seperti pizza keju lembik itu memiliki ratusan gunung api. Beberapa memuntahkan lavanya hingga tampak pijaran setinggi hitungan kilometer.