Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Alasan Kita Harus Bersyukur Hidup di Bumi

Reporter

image-gnews
Foto Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, yang diambil dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS). (nasa.gov)
Foto Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, yang diambil dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS). (nasa.gov)
Iklan

7. Langit bersih, hari yang cerah, dan air yang bisa direnangi

Jika ada satu tempat di alam raya ini yang diketahui bisa menyaingi Bumi, dia adalah Titan. Satelit dari planet Saturnus ini adalah bulan terbesar kedua di tata surya setelah Ganymede. Ketebalan atmosfer di Titan mengingatkannya akan Bumi, meski tekanan udaranya sedikit lebih tinggi. Seperti Bumi, Titan juga berawan, hujan, danau dan sungai, dan bahkan samudera air asin.

Tapi ada tiga janji palsu kehidupan di Titan. Yang paling utama adalah soal oksigen. Tidak ada gas ini di atmosfernya. Dan danau dan sungainya yang indah? Itu terbuat dari metana cair. Tubuh kita lebih padat daripada metana, berenang di sana bak batuan besar dari gunung api jatuh ke sungai. Janji palsu ketiga adalah matahari yang tampak hanya sebagai kerlip bintang, bukan hanya karena Saturnus lebih jauh daripada Bumi tapi atmosfernya meredupkan cahaya matahari yang datang—membuat siang seperti senja di Bumi.

8. Ada daratan kering dan tidak semua permukaan tertutup es

Europa, bulan di Jupiter, adalah satu tempat terbaik untuk pencarian sumber kehidupan di luar Bumi. Europa mungkin memiliki air lebih banyak daripada yang bisa dikumpulkan di Bumi. Bedanya, Europa tak punya pantai atau daratan. Sinar matahari tidak memantulkan cahayanya dan tidak ada ombak di sana karena samudera di Europa tersembunyi puluhan mil di balik lapisan es yang menjadi permukaan Europa.

Bulan ini juga tidak memiliki atmosfer. Sedang suhu dinginnya brutal, -134 sampai -223 derajat Celsius. Spacesuit mungkin bisa mengatasinya, tapi tidak bisa melindunginya dari medan magnet Jupiter yang bisa memecah molekul dan inonisasi atom.

9. Awannya lembut datang dan pergi

Sebanyak lebih dari empat ribu planet seukuran Bumi yang sudah ditemukan di luar tata surya, yang disebut exoplanet, tidak satupun yang menawarkan kenyamanan untuk dihuni seperti halnya Bumi. Beberapa malah memberi mimpi buruk.

Kepler-7b, misalnya, sebuah raksasa gas dengan kepadatan setara papan gabus. Planet ini juga disebut 'hot jupiter' karena berada sangat dekat dengan bintangnya dan satu sisi tak berubah menghadap ke arah yang sama. Jadi jika Anda sedih karena cuaca berawan di Bumi, ingatlah satu sisi Kepler-7b yang selalu berawan tebal dan tidak bergerak sepanjang waktu, dan awan itu mungkin terbentuk oleh batuan dan besi yang menguap.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

16 jam lalu

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

1 hari lalu

Viper Moon rover. NASA
NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

NASA batalkan misi dan putuskan jual VIPER. Cina bisa jadi selangkah lebih maju.


Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

1 hari lalu

Foto sisi terjauh bulan (kiri) terlihat memiliki kawah yang lebih banyak pada permukaannya. areavoices.com
Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

NASA mengakhiri pengembangan misi VIPER karena biayanya yang terlalu besar. Misi pencarian air di bulan itu berakhir pada 17 Juli 2024.


5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

1 hari lalu

Planet Merkurius. scitechdaily.com
5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

Berlian raksasa itu tercipta dari hantaman asteroid dengan kecepatan puluhan kilometer per detik di permukaan Merkurius


11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

2 hari lalu

Merkurius Menciut
11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Merkurius disebut-sebut mengandung berlian, ukurannya sangat besar, diameternya mencapai 15 km.


3 Hujan Meteor di Fenomena Astronomi Bulan Juli, Catat Tanggal dan Arah Lihatnya

26 hari lalu

Pemandangan langit saat puncak hujan meteor Perseid, di Premnitz, Jerman, Sabtu, 11 Agustus 2018. Femonena alam ini terjadi tiap tahun antara 17 Juli dan 24 Agustus. REUTERS/Fabrizio Bensch.
3 Hujan Meteor di Fenomena Astronomi Bulan Juli, Catat Tanggal dan Arah Lihatnya

Fenomena astronomi bulan ini bakal menampilkan tiga hujan meteor dan dua planet senja serta okultasi Saturnus. Berikut penjelasannya.


Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

28 hari lalu

Ilustrasi kiamat 2012. denzomag.com
Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.


Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

28 hari lalu

Ilustrasi terjadinya kiamat. abcnews.go.com
Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

Seorang ahli nujum India meramalkan kiamat akan terjadi, Sabtu, 29 Juni 2024 disebabkan Perang Dunia III. Begini penyebab kiamat menurut sains?


Awal Penyebutan Fenomena Strawberry Moon, Apa Bedanya Dengan Bulan Purnama Biasa?

38 hari lalu

Pemandangan bulan purnama di atas Sydney Harbour Bridge, Australia, 25 Juni 2021.  Berdasarkan Farmers' Almanac, sebagai bulan purnama pada Juni dan terakhir di musim semi, suku Algonquin menjadikan bulan ini sebagai waktu untuk memanen stroberi. REUTERS/Stephen Coates
Awal Penyebutan Fenomena Strawberry Moon, Apa Bedanya Dengan Bulan Purnama Biasa?

Pada 21 Juni 2024 fenomena alam munculnya Strawberry Moon. Apakah bedanya dengan bulan purnama biasa?


Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

50 hari lalu

Bulan purnama bersinar di balik kubah masjid di Kairo, Mesir, 24 Juni 2021. Strawberry Moon merupakan Supermoon terakhir di tahun 2021. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

Banyak fenomena benda langit langka yang terjadi sepanjang Juni 2024. Catat perkiraan tanggal dan waktu berikut ini agar tidak terlewat.