Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakultas Kedokteran UI Tambah 8 Guru Besar, Terbaru Bidang Penyakit Dalam

Reporter

image-gnews
Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia (UI) menambah delapan Guru Besar bidang Kedokteran. Sidang Terbuka Upacara Pengukuhan dilakukan daring pada Sabtu, 13 Februari 2021. 

Menurut Rektor UI, Prof Ari Kuncoro, pengukuhan guru besar kali ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan secara virtual di UI, namun tidak mengurangi kekhidmatan acara pengukuhan tersebut. Sidang dibagi menjadi dua sesi.

Pada sesi pertama, dikukuhkan empat profesor, yaitu Prof. Dr. dr. Zulkifli Amin, Sp.PD., KPMK sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran UI dengan kepakaran bidang ilmu penyakit dalam. Selanjutnya, Prof. Dr. dr. Neng Tine Kartinah, M.Kes. sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu fisiologi kedokteran.

Lalu ada Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang ilmu kesehatan anak, serta Prof. Dr. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med(Paed) sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu kesehatan anak.

Pada sesi kedua juga dikukuhkan empat profesor FKUI lainnya, yakni Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A(K), MPH sebagai Guru Besar Tetap dengan kepakaran bidang ilmu kesehatan anak. Prof. Dr. dr. Widjajalaksmi Kusumaningsih, Sp.KFR(K), M.Sc sebagai Guru Besar Tetap bidang ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi.

Dua lainnya adalah Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B(K)BD sebagai Guru Besar Tetap bidang ilmu bedah, dan Prof. dr. Ratnawati, MCH, SpP(K), Ph.D sebagai Guru Besar bidang pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Catatan spesial diberikan kepada Zulkifli Amin yang menjadi Guru Besar Tetap ke-1 dalam bidang Ilmu Penyakit Dalam dan merupakan Guru Besar ke-232 dari UI. Untuk pengukuhannya itu Zulkifli membacakan orasi ilmiahnya yang berjudul “Perjalanan Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian Respirologi dan Penyakit Kritis Ilmu Penyakit Dalam, Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Datang”.

Menurutnya, pelayanan paru di UI sudah dimulai pada 1908, jauh sebelum dibangunnya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), yang dulu bernama STOVIA (Sekolah Pendidikan Dokter Hindia-Belanda), dan pada 1930 menjadi Stichting Centrale Vereniging Voor Tuberculosebestrijding (SCVT).

SCVT yang kemudian berganti nama menjadi Sub-bagian Pulmonologi Penyakit Dalam, dengan melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas pelayanan. Di antaranya penambahan unit rawat jalan, pembangunan ruang poli Pulmonologi, ruang perawatan penyakit intensif, serta kegiatan tahunan berupa seminar, edukasi, serta workshop.

Baca juga:
Sejuta Kasus Covid-19 di Indonesia, FKUI Beri 5 Catatan Penyebab

Saat ini, divisi Pulmonologi RSCM berganti nama menjadi Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis. "Kami akan melakukan penambahan alat-alat kesehatan dengan teknologi terkini seperti Positron Emission Tomography Computed Tomography (CT) PET-CT dan Extra Corporeal Membrane Oxygenation (ECMO)," kata sang guru besar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Data Kemenkes: 3,8 dari Seribu Penduduk Indonesia Sakit Ginjal, Hati-hati Mengkonsumsi Garam

40 menit lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Data Kemenkes: 3,8 dari Seribu Penduduk Indonesia Sakit Ginjal, Hati-hati Mengkonsumsi Garam

Data Balitbang Kesehatan menunjukkan 3,8 orang per 1000 penduduk, dan sekitar 60% penderita gagal ginjal tersebut harus menjalani dialisis.


Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

2 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

Psikiater menyebut judi online urgen dicegah. PPATK mencatat 197.054 anak 11-19 tahun sudah bermain judi online dengan deposit total Rp 293,4 miliar.


Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

11 jam lalu

Tim BPK wilayah VIII Banten saat melakukan observasi temuan arca di TNUK Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BPK Wilayah VIII Banten
Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

Kajian atas temuan objek diduga cagar budaya penting untuk menguak sejarah tentang Taman Nasional Ujung Kulon dulunya seperti apa.


Link Pengumuman Simak UI 2024 dan Cara Lihat Hasilnya

13 jam lalu

Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI) akan menyelenggarakan webinar dengan tema
Link Pengumuman Simak UI 2024 dan Cara Lihat Hasilnya

Hasil Simak UI 2024 diumumkan hari ini pukul 16.00 WIB melalui laman penerimaan.ui.ac.id.


IDI Sebut Judi Online bak Penyakit Menular dan Sedang Ciptakan Pandemi

16 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menkopolhukam Hadi Tjahjanto juga mengatakan bahwa satgas judi online telah mengantongi data ratusan jurnalis yang bermain judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
IDI Sebut Judi Online bak Penyakit Menular dan Sedang Ciptakan Pandemi

Spesialis jiwa konsultan di RSCM terangkan kesamaan pinjol dan judi online serta pengaruhnya di otak orang muda.


Terkini Bisnis: Kisah Pemegang Saham Indofarma yang Ditolak Ikut Rapat, Penjelasan RSCM tentang Banyak Anak Cuci Darah

16 jam lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Terkini Bisnis: Kisah Pemegang Saham Indofarma yang Ditolak Ikut Rapat, Penjelasan RSCM tentang Banyak Anak Cuci Darah

Kisah pemegang saham individu yang diundang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST PT Indofarma Tbk (INAF).


Seberapa Sulit Terapi Judi Online Dibanding Game dan Narkoba? Begini Kata Psikiater RSCM

16 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menteri Kordinasi Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkap 164 wartawan terlibat judi online dengan analisis transaksi keuangan mencapai Rp1,4 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Seberapa Sulit Terapi Judi Online Dibanding Game dan Narkoba? Begini Kata Psikiater RSCM

Penanganan pasien yang terkena gangguan jiwa imbas judi online tidak bisa disamakan dengan terapi kecanduan game online atau sejenisnya.


Mengenal Pengobatan Cuci Darah yang Banyak Dilakukan Puluhan Anak-anak

18 jam lalu

Ruang cuci darah di RSCM.
Mengenal Pengobatan Cuci Darah yang Banyak Dilakukan Puluhan Anak-anak

Hingga pekan ini sekitar 60 anak menjalani dialisis secara rutin, dengan 30 anak di antaranya menjalani hemodialisa atau cuci darah.


Mahasiswa UI Borong Penghargaan pada Forum Farmasi Asia Pasifik di Thailand

1 hari lalu

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang berhasil meraih kesuksesan di ajang Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2024 yang diselenggarakan International Pharmaceutical Students' Federation (IPSF) Asia Pacific Regional Office (APRO) di Chiang Mai, Thailand, pada 30 Juni-7 Juli 2024. Dok Humas UI
Mahasiswa UI Borong Penghargaan pada Forum Farmasi Asia Pasifik di Thailand

APPS 2024 diikuti oleh lebih dari 250 mahasiswa dari sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.


Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak RSCM

1 hari lalu

Ilustrasi RSCM/TEMPO/Dhemas Reviyanto
Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak RSCM

Dokter spesialis anak RSCM mengatakan banyaknya anak yang menjalani cuci darah karena rumah sakit itu menjadi rujukan bahkan dari luar Jawa.