Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG: Letusan Gunung Semeru Masih Terjadi Hampir Setiap Hari

Reporter

Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur pada Kamis pagi, 3 Maret 2022. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan kalau gunung api di Lumajang, Jawa Timur, itu masih berstatus Siaga atau Level III. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur pada Kamis pagi, 3 Maret 2022. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan kalau gunung api di Lumajang, Jawa Timur, itu masih berstatus Siaga atau Level III. (ANTARA/HO-PVMBG)
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang - Letusan Gunung Semeru terjadi hampir setiap hari dan gunung api tersebut masih berstatus Level III atau Siaga. Pada Selasa lalu, misalnya, letusan tercatat sebanyak 40 kali dan pada Rabu sebanyak 32 kali. Sedang pada Kamis terjadi setidaknya 27 kali letusan.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api wilayah Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM, Nia Khaerani, mengungkap itu pada Kamis, 3 Maret 2022. "Secara visual Gunung Semeru terlihat jelas. Teramati letusan asap warna putih kelabu setinggi 300-500 meter diatas kawah," katanya saat itu.

Erupsi pada Kamis terdiri dari periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB terekam letusan sebanyak 16 kali, dengan amplitudo 10-21 MM selama 55-95 detik. Pada periode 06.00 - 12.00 WIB tercatat gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl atau tertinggi di Pulau Jawa itu kembali mengalami letusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 10-20 MM dengan lama gempa 45-125 detik. Hasil pengamatan enam jam berikutnya, pada pukul 12.00-18.00 WIB, juga tercatat Gunung Semeru mengalami empat kali letusan, dengan amplitudo 10-20 MM dan lama gempa 65-105 detik.

PVMBG merekomendasikan warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 KM dari puncak (pusat letusan). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat. Selain itu juga waspada terhadap potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, pada Rabu malam, awan panas guguran Gunung Semeru menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Candipuro diguyur hujan abu vulkanik dengan intensitas lebat. Awan panas meluncur sejauh 4,5 kilometer yang tercatat di seismograf PVMBG pada pukul 22.15 WIB. Sebagian masyarakat sempat melakukan evakuasi mandiri.

Hingga Kamis pagi dan siangnya, satelit cuaca BMKG mengamati sebaran debu vulkanik di udara dari Gunung Semeru tersebut mengarah ke tenggara melintasi wilayah Malang. 

Baca juga:
Potensi Siklon Tropis Hari Ini, Jawa Timur Hati-hati Cuaca Ekstrem

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Erupsi, Gunung Anak Krakatau Lontarkan Abu Vulkanik 2.000 Meter

12 jam lalu

CCTV saat lontaran abu keluar dari gunung anak Krakatau pada Jumat malam,  12 Mei 2023. (ANTARA/HO)
Erupsi, Gunung Anak Krakatau Lontarkan Abu Vulkanik 2.000 Meter

Sepanjang Jumat, PVMBG mencatat tujuh kali erupsi yang keluar dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau.


Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 3 Kilometer

1 hari lalu

Foto udara kondisi Gunung Anak Krakatau, Provinsi Lampung, Kamis 28 April 2022. ANTARA/HO-BNP
Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 3 Kilometer

PVMBG melaporkan adanya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3 kilometer


Ira Wibowo Taklukkan Gunung Rinjani, Ini 5 Selebritas yang Gemar Mendaki Gunung

7 hari lalu

Ira Wibowo berpose saat berada di puncak gunung Rinjani. FOTO/Instagram
Ira Wibowo Taklukkan Gunung Rinjani, Ini 5 Selebritas yang Gemar Mendaki Gunung

Ira Wibowo berhasil menaklukkan puncak Gunung Rinjani. Tak hanya dia, selebritas lain pun gemar mendaki gunung, Raline Shah hingga Al Ghazali.


PVMBG: Masih Erupsi, Gunung Karangetang Catat 1.328 Kali Gempa Guguran

11 hari lalu

Awan panas bercampur material vulkanik keluar dari kawah gunung api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 8 Mei 2015. ANTARA/Fiqman Sunandar
PVMBG: Masih Erupsi, Gunung Karangetang Catat 1.328 Kali Gempa Guguran

Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada level tiga siaga.


Alasan Puncak Gunung Merapi Belum Boleh Didaki Meski Awan Panas Mereda

27 hari lalu

Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat petang (17/3). Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Puncak Gunung Merapi Belum Boleh Didaki Meski Awan Panas Mereda

Beberapa pekan terakhir, Gunung Merapi nyaris sama sekali tak menyemburkan awan panas.


Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Vulkanik 1.500 Meter

28 hari lalu

CCTV saat lontaran abu keluar dari gunung anak Krakatau pada Jumat malam,  12 Mei 2023. (ANTARA/HO)
Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Vulkanik 1.500 Meter

Tinggi kolom letusan Gunung Anak Krakatau teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak, sekitar 1.657 meter di atas permukaan laut.


Wisatawan Asal Selangor Malaysia Tewas Terjatuh di Tumpaksewu

31 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Wisatawan Asal Selangor Malaysia Tewas Terjatuh di Tumpaksewu

Jenazah wisatawan asa Selangor, Malaysia, yang jatuh di kawasan air terjun Tumpaksewu itu kini sedang dibawa ke rumah sakit.


Gunung Karangetang Masih Berstatus Siaga, Pendaki Dilarang Mendekati Kawah

55 hari lalu

Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Gunung Karangetang Masih Berstatus Siaga, Pendaki Dilarang Mendekati Kawah

Gunung Karangetang mengalami erupsi efusif pada tanggal 8 Februari 2023 setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.


Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas, Yogya Diamuk Hujan Angin

30 Maret 2023

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 26 Maret 2023. Menurut BPPTKG  laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan tanggal 17 - 23 Maret 2023 terjadi perubahan morfologi kubah lava akibat adanya guguran dan awan panas guguran sebesar 1.072.100 meter kubik dan kini volume kubah lava barat daya sebesar 1.686.200 meter kubik serta kubah lava tengah sebesar 2.312.100 meter kubik. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas, Yogya Diamuk Hujan Angin

Awan panas Gunung Merapi akhir Maret ini menjadi yang perdana sejak peristiwa rentetan awan panas sepanjang 11-17 Maret 2023 lalu.


Mengapa Setiap Erupsi Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Ini Sebabnya?

22 Maret 2023

Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 14 Maret 2023. Menurut data BPPTKG 14 Maret 2023 pukul 05.59 Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Mengapa Setiap Erupsi Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Ini Sebabnya?

Pada Sabtu, 11 Maret 2023, erupsi Gunung Merapi mengeluarkan luncuran awan panas, masyarakat sebut wedus gembel. Begini penyebabnya.