Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Dengar Istilah Cuaca Ekstrem, Begini Ciri-ciri dan Penyebabnya

image-gnews
Awan gelap terlihat dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis  22 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta sejumlah provinsi waspada terhadap potensi cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 karena adanya empat fenomena yang terjadi secara bersamaan. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Awan gelap terlihat dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 22 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta sejumlah provinsi waspada terhadap potensi cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 karena adanya empat fenomena yang terjadi secara bersamaan. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika cuaca menunjukkan perbedaan dari cuaca biasa, ini disebut sebagai cuaca ekstrem atau cuaca buruk. Kondisi cuaca ekstrem dapat berlangsung beberapa saat atau terkadang membutuhkan waktu jangka panjang untuk berubah menjadi normal.

Cuaca ekstrem dalam laman ecowatch, menjadi istilah saat cuaca tertentu seperti banjir bandang atau gelombang panas berbeda secara signifikan dari pola cuaca rata-rata di suatu daerah. Sehingga, penting untuk memahami peristiwa-peristiwa ini karena dapat mengganggu dan bahkan mematikan, merugikan. 

Peristiwa cuaca ekstrem masih berkaitan dengan iklim yang berlangsung lama atau disebabkan oleh penumpukan cuaca dari waktu ke waktu. Misalnya, badai hujan dan banjir yang diakibatkan curah hujan yang tidak normal. Cuaca ekstrem dapat disebabkan oleh siklus alam atau menjadi lebih mungkin karena krisis iklim oleh emisi gas rumah kaca dari manusia.

Para ilmuwan biasanya mendefinisikan cuaca ekstrem dengan salah satu dari dua cara, menurut Pusat Iklim Departemen Pertanian Amerika Serikat. Pertama, melihat kemungkinan peristiwa tertentu yang terjadi pada intensitas khusus, kedua berfokus pada apakah suatu cuaca melewati batas tertentu, apabila gelombang panas melebihi jumlah hari lebih dari 100 derajat Fahrenheit. 

Baca: Apa Efek Kenaikan Suhu Bumi Meski Cuma 1,5 Derajat Celcius?

Batas Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem memiliki batas tertentu, termasuk curah hujan terukur 150 mm/ 24 jam, angin kencang >25 knot/ 45 km/ jam, suhu udara dengan ukuran >3 derajat dari normal maksimum dan minimum sekitar area sampai jarak pandang mendatar.

Melansir dari earthreminder, sebagian besar cuaca ekstrem disebabkan oleh suhu ekstrem, jet stream, bertemunya sistem tekanan tinggi dan rendah, perubahan tajam di ketinggian, sistem cuaca tidak tepat, perubahan iklim, sampai pemanasan global. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peningkatan suhu dan sinar matahari yang tinggi di atasnya menciptakan sistem tekanan rendah, karena itu angin topan dan badai tropis lainnya dimulai. Pemanasan global juga mengakibatkan suhu dunia meningkat, sekaligus menyebabkan lahan kering, kemungkinan terjadinya kebakaran, bakan cuaca buruk seperti hujan lebat. 

Salah satu alasan utama peningkatan suhu bumi, yaitu tingkat CO2 lebih tinggi. Tingkat gas rumah kaca meningkat di atmosfer dari hari ke hari, yang menangkap panas di udara, dan menyebabkan kenaikan suhu. Suasana yang relatif hangat menyerap lebih banyak uap air, dan menimbulkan banjir atau kekeringan di beberapa daerah. 

BALQIS PRIMASARI 

Baca juga: Aktivitas Pelayaran di Merak - Bakauheni Ditunda Sementara Akibat Cuaca Ekstrem

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Penyebab Cuaca Dingin di Bandung Saat Kemarau

2 hari lalu

Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Cuaca Dingin di Bandung Saat Kemarau

Fenomena suhu dingin diprediksi BMKG masih akan terjadi sampai Agustus.


Prakiraan Cuaca BMKG: Mayoritas Berawan, Hujan di Sebagian Kalimantan dan Indonesia Timur

2 hari lalu

Ilustrasi Cuaca Cerah Berawan. Tempo/Fardi Bestari
Prakiraan Cuaca BMKG: Mayoritas Berawan, Hujan di Sebagian Kalimantan dan Indonesia Timur

Cuaca diprakirakan cerah berawan hingga berawan tebal di Kota Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Banda Aceh.


Suhu Bumi Terus Meningkat dalam Satu Abad, Ini Tandanya

3 hari lalu

Manuel Flores berjalan di area kering yang menunjukkan penurunan permukaan Danau Titicaca, cekungan air tawar terbesar di Amerika Latin, mendekati rekor tingkat terendah, di Pulau Cojata, Bolivia 26 Oktober 2023. Cuaca ekstrem sering menjadi berita utama pada tahun 2023 dari kekeringan hingga badai mematikan menyapu bersih seluruh kota. REUTERS/Claudia Morales
Suhu Bumi Terus Meningkat dalam Satu Abad, Ini Tandanya

Rata-rata suhu bumi meningkat dari 25,4 pada masa 1900, menjadi 26,2 derajat Celsius pada masa kini.


Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

3 hari lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

Berikut hal-hal yang tak dianjurkan pakar kesehatan untuk dilakukan saat cuaca panas terik seperti yang sedang terjadi belakangan ini.


Pakar BMKG Beberkan Penyebab Hujan di Musim Kemarau, Sebut Masih Ada Risiko Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Pakar BMKG Beberkan Penyebab Hujan di Musim Kemarau, Sebut Masih Ada Risiko Cuaca Ekstrem

Sedikitnya ada delapan faktor penggerak cuaca, di antaranya Monsun Asia, Cold Surge, Siklon Tropis, IOD dan MJO, La Nina dan El Nino, serta Local Convective.


Mahasiswi Desain Telkom University Juara di India di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Telkom University. telkomuniversity.ac.id
Mahasiswi Desain Telkom University Juara di India di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno, Senin pagi 22 Juli 2024, diawali dari berita prestasi mahasiswi Telkom University yang menyabet juara Asia Young Designer Awards 2024.


Prediksi Cuaca BMKG, Jakarta Cerah dan Cerah Berawan Hari Ini

5 hari lalu

Ilustrasi Cuaca Cerah Berawan. Tempo/Fardi Bestari
Prediksi Cuaca BMKG, Jakarta Cerah dan Cerah Berawan Hari Ini

BMKG menampilkan format baru prakiraan cuaca di website miliknya. Informasi bisa didapatkan spesifik sampai tingkat kecamatan dari jam ke jam.


BMKG Prediksi Jawa Barat Tanpa Hujan Lebat Sepekan Mendatang

5 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
BMKG Prediksi Jawa Barat Tanpa Hujan Lebat Sepekan Mendatang

Menurut prakiraan BMKG Jawa Barat, masih ada potensi hujan ringan pada kurun 22-28 Juli 2024 di wilayah tersebut.


Jembatan Cina Ambruk Tewaskan 12 Orang, Presiden Xi Jinping Perintahkan Penyelamatan Darurat

6 hari lalu

Tangkapan layar kawasan banjir di Kota Meizhou, Guangdong, Tiongkok, 17 Juni 2024.  (File image: Video obtained by Reuters)
Jembatan Cina Ambruk Tewaskan 12 Orang, Presiden Xi Jinping Perintahkan Penyelamatan Darurat

Ratusan penyelamat terlibat dalam pencarian terhadap sekitar 20 kendaraan yang hilang setelah jembatan jalan raya di Cina ambruk saat hujan lebat


Jembatan Cina Ambruk, 11 Orang Tewas dan Lebih Dari 30 Orang Hilang

6 hari lalu

Tangkapan layar kawasan banjir di Kota Meizhou, Guangdong, Tiongkok, 17 Juni 2024.  (File image: Video obtained by Reuters)
Jembatan Cina Ambruk, 11 Orang Tewas dan Lebih Dari 30 Orang Hilang

Sedikitnya sebelas orang tewas dan lebih dari 30 orang masih hilang setelah sebuah jembatan di Cina utara ambruk di tengah hujan lebat