TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan adanya gempa tektonik dengan magnitudo 5,1 pada Sabtu, 29 Juli 2023 pukul 18.19.11 WIB wilayah Pantai Utara Halmahera Timur, Maluku Utara.
"Gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan dalam lempeng laut Maluku," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya.
Daryono menyebutkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. Selain itu, gempa berlokasi di laut pada jarak 27 kilometer barat laut Halmahera Timur, Maluku Utara pada kedalaman 55 kilometer.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai Selatan dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Di daerah Halmahera Timur dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu. Dan daerah Halmahera Utara dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 18.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Pilihan Editor: Gempa M5,1 di Maluku Utara Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng