Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Jalani Cuci Darah Akibat Junk Food? Ini Kata Praktisi Kesehatan RSHS Bandung

image-gnews
Ilustrasi anak makan junk food. impactlab.net
Ilustrasi anak makan junk food. impactlab.net
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi kesehatan menilai ada persepsi salah di tengah masyarakat soal kasus penyakit ginjal pada anak yang harus menjalani cuci darah. Kabar yang beredar, anak yang menjalani terapi kesehatan seperti itu akibat makanan dengan kadar gula atau garam yang tinggi atau yang biasa disebut junk food.

Menurut Ketua Divisi Nefrologi Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dany Hilmanto, pola hidup dan makan salah dalam jangka panjang yang berisiko menimbulkan penyakit ginjal kronik sehingga penderitanya harus melakukan cuci darah.

“Fungsi (cuci darah) untuk mengeluarkan racun-racun pada tubuh karena proses metabolism,” ujar Dany. Ia juga menambahkan, cuci darah merupakan cara lain bagi pasien gagal ginjal yang kesulitan mendapatkan ginjal baru hasil donor dari orang lain lewat transplantasi.

Proses cuci darah sendiri terbagi menjadi dua macam. Pasien bisa menggunakan alat mesin di unit hemodialisis atau mengganti selaput pada perut untuk cuci darah. Menurut Dany, dokter saat ini lebih cenderung mendorong pasien gangguan ginjal kronik untuk menggunakan cuci darah lewat perut. 

Penyakit ginjal kronik yang membuat pasien harus cuci darah, menurut Dany, paling sering dialami oleh orang dewasa. Sementara pada anak dengan kategori usia hingga lima tahun, biasanya akibat kelainan pada struktur saluran kencing. Misalnya, karena ada sumbatan. Sedangkan pada anak usia lebih dari lima tahun umumnya karena penyakit gromerular atau biasa disebut bocor ginjal. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dany mengatakan, junk food tidak secara langsung menyebabkan anak-anak harus cuci darah. Sebelum terkena gagal ginjal kronik, dia biasanya mengidap hipertensi atau diabetes mellitus akibat makanan dengan kadar gula atau garam yang itu. “Makanan yang manis, asin, junk food, perlu waktu yang cukup panjang sampai puluhan tahun sebelum menjadi ginjal kronis,” ujarnya.

Dany juga menjelaskan fungsi ginjal pada manusia yang berfungsi utama untuk menyaring segala yang masuk ke tubuh, termasuk racun, dan menyerap kembali sesuai yang diperlukan tubuh. Fungsi lain ginjal adalah mengeluarkan sisa-sisa racun pada tubuh dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Selain itu, ginjal menghasilkan hormon yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.

Pilihan Editor: Walhi Geruduk Bawaslu Sumsel, Protes Soal 233 Poster Kampanye Pilkada 2024 yang Rusak Ratusan Pohon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirut RSHS Bandung Jelaskan Jam Kerja PPDS, Tugas Jaga Diatur Bergantian

2 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Dirut RSHS Bandung Jelaskan Jam Kerja PPDS, Tugas Jaga Diatur Bergantian

Menurut Rachim, jam kerja harian mahasiswa PPDS di RSHS Bandung mulai dari pukul 07.00 hingga 15.30 WIB.


Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

15 hari lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.


Presiden RI Resmikan RSHS Bandung, ADHI: Wujud Komitmen Kualitas Infrastruktur Bangunan

15 hari lalu

Presiden RI Joko Widodo (tengah) meresmikan  Gedung Pelayanan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, pada Kamis 29 Agustus 2024. Acara dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama RSHS Rachim Dinata Marsidi, Direktur Operasi ADHI Suko Widigdo, dan Direktur Utama PP Novel Arsyad. Dok. Adhi Karya
Presiden RI Resmikan RSHS Bandung, ADHI: Wujud Komitmen Kualitas Infrastruktur Bangunan

Gedung baru milik Kementerian Kesehatan ini memiliki 8 lantai dengan total 490 tempat tidur dan berbagai fasilitas medis modern dengan teknologi baru untuk pelayanan ibu dan anak.


Perundungan di Pendidikan Kedokteran Indonesia, Terbaru Kasus PPDS Unpad

27 hari lalu

Ilustrasi perundungan di tempat kerja atau workplace bullying. Foto: Freepik.com
Perundungan di Pendidikan Kedokteran Indonesia, Terbaru Kasus PPDS Unpad

Sejumlah dugaan perundungan terjadi di kalangan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di beberapa universitas dan rumah sakit.


Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

30 hari lalu

Ilustrasi dokter spesialis (ANTARA)
Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

Disebutkannya praktik bullying di Pendidikan Dokter Spesialis masih bertahan di beberapa bagian. Di antaranya di antara mereka yang memegang pisau.


Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

41 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

Ahli gizi mengingatkan risiko obesitas akibat minum minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus.


Marak Pasien Anak Cuci Darah, Menkes: Orang Indonesia Suka Gula

48 hari lalu

Seorang wanita pengidap penyakit gagal ginjal, Monalisa Theresia melakukan cuci darah menggunakan proses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysys (CAPD) di RSCM Salemba, Jakarta, (28/3). Tempo/Aditia Noviansyah
Marak Pasien Anak Cuci Darah, Menkes: Orang Indonesia Suka Gula

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan fenomena kasus ginjal pada anak terkait dengan tren konsumsi gula yang tinggi.


Viral Anak Cuci Darah, Menkes Soroti Konsumsi Gula Tinggi

48 hari lalu

Anak sekolah menunggu pembuatan jajanan minuman manis saat pulang sekolah di Kawasan Palmerah, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Agustus 2024. Salah satu pasal dari PP ini juga mengatur soal jajanan sekolah. TEMPO/Ilham Balindra
Viral Anak Cuci Darah, Menkes Soroti Konsumsi Gula Tinggi

Banyaknya konsumsi gula pada makanan dan minuman dikaitkan dengan kasus anak yang harus menjalani cuci darah karena mengalami gagal ginjal.


Epidemiolog Tegaskan Puluhan 'Bocil' Pasien Gagal Ginjal Bukan Imbas Vaksin Covid-19

48 hari lalu

Ilustrasi - Petugas memeriksa kesehatan anak di tengah kasus gagal ginjal akut misterius yang sedang merebak. Dugaannya kasus disebabkan cemaran etilen glikol pada obat sirup. (HO/Antara)
Epidemiolog Tegaskan Puluhan 'Bocil' Pasien Gagal Ginjal Bukan Imbas Vaksin Covid-19

Gagal ginjal pada anak malahan bisa dipicu oleh infeksi Covid-19 sebagai bentuk efek jangka panjangnya. Bagaimana itu bisa terjadi?


Banjir Pasien Penyakit Ginjal Anak di RSHS Bandung, Kebutuhan Cuci Darah Meningkat

49 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Banjir Pasien Penyakit Ginjal Anak di RSHS Bandung, Kebutuhan Cuci Darah Meningkat

RSHS Bandung menangani puluhan pasien ginjal berusia 4-6 tahun setiap bulannya. Ada dua jenis penyakit ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah.