Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti BRIN Kembangkan Model untuk Identifikasi Lokasi Penangkapan Ikan Tuna

image-gnews
Ikan tuna seberat 50 kg dipersiapkan untuk upacara
Ikan tuna seberat 50 kg dipersiapkan untuk upacara "Bakar Batu" adat Biak yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, (PPKB-FIB UI), Selasa 30 April 2024. Upacara ini diadakan untuk merayakan keberagaman budaya dan tradisi Indonesia. .Acara ini merupakan bukti dari komitmen FIB UI dalam menghormati dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan penuh warna. Tempo/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Komputasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emiyati mengembangkan model distribusi spasial untuk empat jenis tuna komersial di perairan kawasan maritim. Tuna merupakan komoditas yang berkontribusi pada pendapatan global dari data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Emiyati menjelaskan, data dari berbagai satelit akan dimanfaatkan untuk mendapatkan parameter-parameter oseanografi, seperti suhu permukaan laut, tinggi permukaan laut, dan seterusnya. Data itu untuk mengidentifikasi lokasi fishing zone atau potensial penangkapan ikan, baik tuna dan sejenisnya, dan juga memprediksi pergerakan tuna.

Tujuan penelitian ini, kata Emiyati, adalah membangun sebuah model spasial untuk distribusi ikan yang baik dan akurat, terutama untuk empat komersial tuna, seperti albacore (ALB), bigeye (BET), yellowfin (YFT) dan skipjack (SKJ). “Tujuan lainnya adalah untuk menguji korelasi antara faktor lingkungan laut yang memengaruhi distribusi spasial tuna tersebut dan mengidentifikasi area potensial beberapa tuna yang saling berinteraksi," kata Emiyati, melalui keterangan tertulis, Selasa, 6 Agustus 2024. 

Emiyati menerangkan, kini telah berkembang pengolahan data menggunakan machine learning. Salah satunya adalah Maximum Entropy atau dikenal dengan MaxEnt. MaxEnt memiliki kelebihan dalam menangani data kompleks dan beragam sehingga bisa menangani big data. “Hal ini untuk mengidentifikasi area-area penelitian global untuk keberadaan atau munculnya tuna seperti yang telah dilakukan penelitian-penelitian sebelumnya oleh Mugo and Saitoh (2020) dan Yang (2023),” kata dia.

Emiyati menambahkan, butuh data yang panjang untuk mendapatkan pola yang stabil, karena lingkungan laut dapat dipengaruhi musim dan juga variabilitas iklim seperti El Niño dan La Niña. Oleh karena itu, pihaknya mengambil data yang panjang agar dapat melihat semua kondisi fenomena yang terjadi di wilayah kajian itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika menggunakan data tangkap, analisisnya akan lebih kompleks, karena berbeda alat tangkap maka hasilnya pun tidak bisa sama. Di sini, jika kita menggunakan data koordinat, kita hanya menghitung peluangnya saja dan besar peluangnya di atas 90 persen,” ucap Emiyati.

Dari sisi habitat, Emiyati juga bisa melihat fluktuasi dari pola musim. Contohnya, untuk jenis albacore pada Juni, Juli, Agustus, berada di sekitar Selatan Pulau Jawa. Di bulan Juni tuna ada di laut Banda. Pada September, Oktober, November, tuna bergerak dari Selatan ke arah Barat Pulau Sumatra. "Di sini ada pola yang existing,” katanya.

Pilihan Editor: BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

4 jam lalu

Tim Program Kreativitas Mahasiswa - Riset Eksakta Pekan Ilmiah Nasional 2024 dari Fakultas MIPA Unpad membuat sensor untuk deteksi gelatin babi pada produk makanan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah atau sisa konsumsi kulit jeruk siam. Dok.Unpad
Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

Sensor memanfaatkan limbah kulit jeruk siam ini ditujukan tim mahasiswa Unpad untuk mengantisipasi pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi.


Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

21 jam lalu

Sepasang warga duduk di tebing Sungai Missouri River memandangi bulan purnama
Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

Supermoon terbesar 2024 terjadi pada Rabu malam sampai Kamis pagi ini, 18-19 September 2024.


BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

1 hari lalu

BRIN Varietas Cabai Tahan Kekeringan. (BRIN)
BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.


Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Ketua Dewan Adat Papua Dominikus Surabut (kanan) dan Manfun Apolos Sroyer (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan. ANTARA/HO-Dok Dewan Adat Papua
Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

2 hari lalu

Ketua Dewan Adat Papua Dominikus Surabut (kanan) dan Manfun Apolos Sroyer (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan. ANTARA/HO-Dok Dewan Adat Papua
Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.


Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

2 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

3 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.


Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

3 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.


Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

5 hari lalu

Candi Borobudur. Foto: Canva
Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024


BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

6 hari lalu

Peternakan hewan di sekitar Sungai Citarum. Dok. Humas BRIN
BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.