TEMPO.CO, Tokyo - Setelah 3,5 tahun berada di luar angkasa, wahana milik Badan Penjelajahan Antariksa Jepang (JAXA) bernama Hayabusa 2 akhirnya berhasil menemukan asteroid Ryugu pada 27 Juni 2018 kemarin.
Baca: Asteroid Kembar Ditemukan, NASA: Dekat dengan Bumi
Baca: Rahasia Asal Mula Asteroid dan Meteorit Terungkap
Hayabusa 2 tiba di asteroid Ryugu dan mengamatinya dari sekitar 20 kilometer di atasnya, sebelum turun ke ketinggian kurang dari 5 kilometer, yang menjadi jarak sangat dekat dari permukaan Ryugu.
Pesawat luar angkasa tersebut akan menyelidiki Ryugu selama 18 bulan sebelum pulang ke Bumi pada akhir 2020 mendatang. Dalam jangka waktu yang panjang tersebut, Hayabusa akan menyebar alat pendarat kecil dengan tiga rover. Lalu, kawah buatan akan diledakkan untuk menganalisis material di bawah permukaan asteroid.
Misi ini adalah sebuah tindak lanjut dari Hayabusa, yang kembali ke Bumi dengan sampel asteroid Itokawa pada 2010 dengan banyaknya kesulitan teknis yang terjadi.
Saat ini, Hayabusa 2 telah mengirimkan gambar-gambar terbaik dari asteroid berbentuk dadu aneh itu. JAXA menunjukkan tampilan yang sangat dekat pada asteroid dengan permukaan yang berbintik-bintik, berbatu besar, dan banyak kawah. Hal tersebut membawa para ilmuwan lebih dekat untuk memahami komposisi dari Ryugu.
"Dari kejauhan, Ryugu awalnya terlihat bulat, kemudian secara bertahap berubah menjadi persegi sebelum menjadi bentuk yang indah mirip dengan batu fluorit – atau dikenal sebagai ‘firefly stone [batu kunang-kunang]’ di Jepang," kata manajer proyek Hayabusa 2, Dr Yuichi Tsuda.
Tsuda melanjutkan, “Sekarang, kawah terlihat, bebatuan terlihat dan fitur geografis terlihat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk Ryugu ini secara ilmiah mengejutkan dan juga menimbulkan beberapa tantangan rekayasa.”
Hayabusa 2 ditujukan untuk mempelajari tanah dan kandungan batu asteroid seluas 870 meter tersebut dengan tujuan untuk membawa sampel kembali ke Bumi.
Para ilmuwan berharap penemuan asteroid Ryugu oleh Hayabusa 2 ini dapat mengungkap banyaknya rahasia yang ada di alam semesta ini.
DAILY MAIL | SPACE | FARAH DIBAJ