Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awan Topi di Kota Serang, Bukan Pertanda Puting Beliung

image-gnews
Awan lentikular atau lenticular clouds diabadikan oleh warga Kota Serang pada Jumat pagi, 3 Februari 2023. (Instagram/BMKG Kota Serang)
Awan lentikular atau lenticular clouds diabadikan oleh warga Kota Serang pada Jumat pagi, 3 Februari 2023. (Instagram/BMKG Kota Serang)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah foto awan dengan bentuk yang cukup unik melingkar kecil di bawah dan melebar di bagian atas terekam warga Kota Serang pada hari Jumat, 3 Februari 2023.

Walau mengecil di bagian bawah, Didi Satiadi, peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan itu bukanlah pertanda akan terjadinya puting beliung.

“Puting beliung biasanya terjadi ketika kondisi atmosfer sangat tidak stabil dan lebih sering terjadi pada masa pancaroba, sekitar bulan April dan September,” ujarnya lewat pesan singkat, Sabtu, 4 Februari 2023.

Jika pernah melihat foto-foto awan topi di puncak gunung, ternyata ini adalah awan yang sama. “Dilihat dari bentuknya, kemungkinan besar awan tersebut merupakan lenticular clouds atau awan berbentuk seperti lensa, atau kadang-kadang terlihat mirip seperti piring terbang,” jelas Didi. Jika posisinya berada di atas puncak gunung, biasanya disebut awan topi.

Ia menjelaskan bahwa lenticular clouds terjadi ketika aliran udara yang cukup kuat dan lembap terhalang oleh sebuah objek, misalnya pegunungan, sehingga terangkat dan menghasilkan gelombang atmosfer yang disebabkan oleh pegunungan atau mountain wave. 

Udara lembab yang terangkat ke puncak gelombang mengalami kondensasi karena suhu udara yang dingin di ketinggian sehingga membentuk awan yang berbentuk seperti lensa.

Lenticular clouds biasanya memiliki posisi yang tetap dan tidak berpindah, sesuai dengan posisi dari puncak gelombang. Lenticular clouds dapat terjadi apabila ada aliran udara yang lembab dan cukup kuat, kondisi atmosfer yang stabil, dan adanya objek penghalang seperti pegunungan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Didi memperlihatkan peta Banten, dimana di sebelah barat Kota Serang terdapat pegunungan yang dapat menghasilkan mountain wave dan lenticular clouds di atas Kota Serang.

Gambar memperlihatkan angin yang bertiup ke arah timur pada tanggal 3 Februari 2023 siang hari di atas Kota Serang (lingkaran merah) yang dapat menghasilkan mountain wave. (Didi Satiadi)

Ia juga memperlihatkan peta angin di atas provinsi Banten pada siang hari. Terlihat tanda pergerakan angin yang bertiup ke arah timur pada tanggal 3 Februari 2023 yang dapat menghasilkan mountain wave.

Kondisi atmosfer saat terjadinya lenticular clouds biasanya cukup stabil, sehingga fenomena ini bukan pertanda akan terjadinya puting beliung. Namun, lenticular clouds biasanya dihindari oleh pilot pesawat terbang karena kemungkinan adanya turbulensi yang dapat mengganggu penerbangan.

Baca:
Penyebab Petir Menyambar Daratan, Bagaimana Prosesnya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

4 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung


BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

4 jam lalu

Warga Kampung Muncul, Tangsel, menolak penutupan akses jalan di depan kantor BRIN,  Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup


Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

7 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

18 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

1 hari lalu

 Salah satu koleksi Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Mekar. Bunga tersebut hasil semai bibit yang ditanam pada 2004. (Dok. BRIN)
Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

Salah satu koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas mekar kembali. Bunga langka itu sempat mekar pada 2016 dan 2020.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

1 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

2 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.