Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adakah Peran Petir pada Ledakan Kilang Pertamina Dumai?

image-gnews
Warga Kota Dumai ketika melihat kebakaran di kilang Pertamina pada Sabtu malam (1/4/23). (ANTARA/tangkapan layar)
Warga Kota Dumai ketika melihat kebakaran di kilang Pertamina pada Sabtu malam (1/4/23). (ANTARA/tangkapan layar)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai Provinsi Riau terbakar pada Sabtu malam, 1 April 2023, sekitar pukul 22.40 WIB. Sejauh ini disebutkan lima pekerja yang tengah bertugas malam itu mengalami luka-luka. Sebelumnya, Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, terbakar belum lama ini

Saat kebakaran di Jakarta, warga sekitar mengatakan terjadi petir beberapa kali, bahkan mengarah ke depo sebelum kejadian. Untuk kejadian di Dumai, Didi Satiadi, Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, BRIN, mengatakan peran cuaca dan petir tampaknya kecil. “Dapat dilihat sebaran awan di wilayah Sumatra, walaupun pertumbuhan awan di sekitar wilayah Dumai  terlihat sangat minimal,” ujar Didi, 2 April 2023. 

Menurutnya, pertumbuhan awan yang relatif kuat di atas wilayah Dumai terpantau terjadi pada siang hari sekitar jam 14.00 WIB. Angin di sekitar wilayah Dumai umumnya bertiup ke arah timur laut dengan kecepatan sekitar 5-6 m/s. 

Didi juga mengabaikan potensi petir di atas wilayah Riau pada tanggal 1 April 2023 sekitar jam 23.30 WIB berdasarkan citra awan yang terpantau dari Satelit Himawari-8 dan vektor angin di sekitar wilayah Riau. “Citra satelit juga tidak memperlihatkan adanya potensi petir di atas wilayah Dumai,” kata Didi. 

“Dari analisis di atas, potensi petir di wilayah Dumai pada saat kejadian kelihatannya cukup kecil,” jelas Didi. Ia berharap, penyebab dari ledakan tersebut perlu diselidiki hingga tuntas karena sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan di kemudian hari. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, secara umum, ada tiga persyaratan untuk terjadinya suatu kebakaran atau ledakan, yaitu adanya bahan bakar, adanya zat pembakar seperti oksigen, dan adanya suatu pemicu, misalnya percikan api. Potensi kebocoran bahan yang mudah terbakar harus dihindari karena dapat menghasilkan campuran gas yang mudah terbakar oleh percikan api, bahkan dengan komposisi yang tepat dapat menyebabkan ledakan dengan energi yang sangat besar. Demikian pula potensi timbulnya pemicu atau percikan api terbuka yang berasal dari instalasi gas, listrik, mekanik, dan bahkan petir perlu diantisipasi.

Walaupun potensi petir dalam memicu kebakaran umumnya relatif kecil, namun apabila terjadi pada infrastruktur vital seperti kilang minyak dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, sehingga risikonya perlu diperhitungkan dan dikelola dengan baik. “Menurut data selama 40 tahun, hampir sepertiga dari insiden di tempat penyimpanan minyak berkaitan dengan petir,” jelas Didi yang mengutip Chan and Lin, 2006.  Ia mengingatkan, bahwa wilayah Indonesia merupakan salah satu tempat penghasil awan dan hujan terbesar di dunia, sehingga kejadian petir seringkali terjadi di Indonesia. 

Ia menyarankan langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bahaya petir antara lain dengan menggunakan material yang tahan sambaran petir, memastikan grounding yang memenuhi standar, dan perlindungan dengan penangkal petir terpisah serta mencegah adanya kebocoran bahan yang mudah terbakar. “Untuk menghindari bahaya kebakaran/ledakan, maka lokasi objek harus aman dan terpisah cukup jauh dari pemukiman penduduk,” kata Didi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

10 jam lalu

Tim BPK wilayah VIII Banten saat melakukan observasi temuan arca di TNUK Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BPK Wilayah VIII Banten
Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

Kajian atas temuan objek diduga cagar budaya penting untuk menguak sejarah tentang Taman Nasional Ujung Kulon dulunya seperti apa.


BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

Dalam sepekan ke depan terdapat peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia.


Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

Topik tentang gempa bumi kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Banyak Orang Usia Produktif yang Bunuh Diri, BRIN Paparkan Upaya Pencegahan

1 hari lalu

Ilustrasi pencegahan bunuh diri. Shutterstock
Banyak Orang Usia Produktif yang Bunuh Diri, BRIN Paparkan Upaya Pencegahan

Pencegahan bunuh diri di kelompok usia produktif perlu pendekatan holistik dan terintegrasi, terutama pendidikan, kampanye kesadaran, serta kebijakan.


Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

1 hari lalu

Warga mencuci baju di pinggiran kali saluran irigasi terusan Kalimalang di Desa Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu 12 Juni 2024. Krisis air bersih membuat warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci pakaian. TEMPO/Tony Hartawan
Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

Perubahan iklim berpotensi menggerus persediaan air di banyak wilayah Indonesia setiap tahunnya.


Pengetahuan Lokal Berkaitan dengan Bencana Masa Lalu, BRIN Contohkan Tarandam di Sumbar

1 hari lalu

Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian saat membuka webinar Profesor Talk: Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim. Sumber: BRIN
Pengetahuan Lokal Berkaitan dengan Bencana Masa Lalu, BRIN Contohkan Tarandam di Sumbar

Pelbagai pengetahuan lokal, khususnya dalam penamaan daerah, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap generasi selanjutnya.


Kementerian ESDM Pernah Usulkan Penelitian Pengembangan Bioavtur pada BRIN

2 hari lalu

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021. ANTARA
Kementerian ESDM Pernah Usulkan Penelitian Pengembangan Bioavtur pada BRIN

Kementerian ESDM pernah memberikan masukan ke BRIN perihal penelitian pemanfaatan bahan baku selain sawit untuk pengembangan Biofuel termasuk Bioavtur.


Persediaan Air Jakarta Jauh di Bawah Kebutuhan, BRIN: Bakal jadi Bom Waktu

3 hari lalu

Warga mencuci baju di pinggiran kali saluran irigasi terusan Kalimalang di Desa Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu 12 Juni 2024. Krisis air bersih membuat warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci pakaian. TEMPO/Tony Hartawan
Persediaan Air Jakarta Jauh di Bawah Kebutuhan, BRIN: Bakal jadi Bom Waktu

Kebutuhan air di Jakarta setahun terakhir, lebih dari 30 ribu liter per detik, sementara ketersediaan hanya mampu untuk menyalurkan 18 ribu liter air per detik.


Pakar BMKG Beberkan Penyebab Hujan di Musim Kemarau, Sebut Masih Ada Risiko Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Pakar BMKG Beberkan Penyebab Hujan di Musim Kemarau, Sebut Masih Ada Risiko Cuaca Ekstrem

Sedikitnya ada delapan faktor penggerak cuaca, di antaranya Monsun Asia, Cold Surge, Siklon Tropis, IOD dan MJO, La Nina dan El Nino, serta Local Convective.


BRIN-Telkom University Riset Asset Visual Game Tema Kebudayaan Nusantara

4 hari lalu

Ilustrasi Gundala dalam game PUBG Mobile (ANTARA/HO)
BRIN-Telkom University Riset Asset Visual Game Tema Kebudayaan Nusantara

Laju pertumbuhan subsektor aplikasi dan game mencapai 9,17 persen pada 2021/2022, hanya kalah dari pertumbuhan televisi dan radio sebesar 9,48 persen.