Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

image-gnews
Viper Moon rover. NASA
Viper Moon rover. NASA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah wahana penjelajah robotik yang sudah terakit utuh, yang sejatinya dibawa roket meluncur ke Bulan tahun depan, akan dilucuti kembali karena isu anggaran. Pengumuman yang dikeluarkan NASA pada Rabu pekan lalu, 17 Juli 2024, itu membuat para peneliti mempertanyakan keseriusan badan antariksa itu untuk mendaratkan pesawat berawak di Bulan pada 2026.

Proyek Volatiles Investigating Polar Exploration Rover (VIPER) dijadwalkan dikirim NASA ke kutub selatan Bulan pada September 2025. Misinya adalah menyelidiki dugaan keberadaan es air di dalam tanah di sana, termasuk di lokasi kawah yang selalu tertutup bayang-bayang Bumi. 

Namun NASA mengumumkan proyek tersebut dibatalkan. "Keputusan seperti ini tak pernah mudah," kata Nicola Fox, associate administrator untuk Direktorat Misi Sains NASA, dalam pernyataannya pada Rabu pekan lalu. 

Menurutnya, sisa kebutuhan anggaran untuk VIPER harus dibatalkan atau proyek ini bakal menganggu banyak misi lain. "Jadi kami mengambil keputusan untuk merelakan misi yang ini," kata Fox.

NASA telah menghabiskan $450 juta untuk membuat VIPER dan pembatalannya diperkirakan hanya menghemat anggaran $84 juta. Namun, jika proyek itu diteruskan, perhitungannya akan jauh lebih merugikan karena anggaran yang pasti terus membengkak.

Sebelum ini, NASA sudah dua kali menunda peluncuran VIPER ke Bulan. Pertama, dari rencana awal peluncuran pada 2023 ke akhir 2024 untuk menyediakan lebih banyak waktu tes praterbang dari wahana pendarat Astrobotic. Kedua, mundur lagi menjadi September 2025. 

NASA mengatakan terbuka apabila ada industri di dalam negeri maupun mitra internasional yang ingin membeli dan memiliki VIPER. Penawaran dibuka sampai 1 Agustus. Jika tidak ada, wahana robotik itu akan dilucuti kembali dengan target menggunakan kembali bagian-bagiannya untuk misi lain di masa depan. 

Phil Metzger, fisikawan antariksa dari University of Central Florida, menyebut pembatalan itu adalah kesalahan yang sangat buruk oleh NASA. Dia terutama merujuk dalam hal tujuan yang lebih luas, yakni mendaratkan manusia di kutub selatan Bulan 2026 mendatang sebagai bagian dari Program Artemis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencana untuk menggali manfaat es air Bulan sebagai sumber bahan bakar roket juga diperkirakannya menjadi terancam. 

“Memiliki sebuah wahana robotik yang bisa mengebor jelas-jelas sangat vital untuk misi-misi tersebut," kata Metzger. Dia menambahkan, "Pembatalan VIPER pasti akan ada efeknya ke perencanaan misi berawak." 

Pembatalan VIPER juga berarti bahwa Cina mungkin selangkah lebih maju dalam perburuan sumber daya alam di Bulan. Misi robot Chang'e 7 dan 8 Cina pada 2026 dan 2028 membidik kutub selatan Bulan untuk mencari es air. 

Grant Tremblay dari Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics mengatakan pembatalan mengungkap isu anggaran yang dihadapi NASA dan badan lain di AS. Disebutkan astrofisikawan ini, anggaran untuk NASA pada tahun ini dipangkas 8,5 persen dari yang diajukan, menjadi sekitar $25 miliar. 

“Ini adalah sebuah indikasi ilustratif sempurna tentang NASA yang tidak bisa mencetak uang," katanya sambil menambahkan bahwa misi NASA lainnya, seperti Chandra X-ray Observatory dan misi Mars Sample Return, juga menghadapi pemotongan atau pembatalan.

NASA, NEWSCIENTIST 

Pilihan Editor: Jelaskan Dua Gempa yang Menggoyang Kuningan Hari Ini, BMKG Sebut Aktivitas Sesar Ciremai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

4 hari lalu

Astronot NASA Suni Williams (kiri) dan Butch Wilmore, yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan kapsul Starliner milik Boeing pada bulan Juni 2024, membahas misi mereka selama konferensi pers dari ISS pada tanggal 13 September 2024. Dok.NASA
Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.


Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

6 hari lalu

Polaris Dawn SpaceX. polarisprogram.com
Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

Misi Polaris Dawn SpaceX membuat rentetan catatan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa.


Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

6 hari lalu

Ilustrasi asteroid. Kredit: PA/AOL
Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.


NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

9 hari lalu

Kapsul Starliner milik Boeing turun melalui atmosfer Bumi pada 7 September 2024, menuju pendaratan yang mengakhiri misi Uji Terbang Awaknya. (Kredit gambar: NASA)
NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

Starliner telah kembali pada Sabtu dinihari, 7 September 2024. Simak perbandingan performa Boeing dan SpaceX dalam menjawab penugasan NASA sejauh ini.


5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

17 hari lalu

Komandan misi Apollo 17, astronot Eugene Cernan memberi hormat kepada bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan. Berkebalikan dengan Neil Armstrong sebagai manusia pertama di Bulan, Eugene Cernan adalah manusia terakhir di Bulan. NASA/telegraph.co.uk
5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

Terdapat beberapa negara yang pernah mendarat bulan. Di antaranya ada Rusia hingga Amerika Serikat. Ini informasinya.


Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

18 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.


Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

20 hari lalu

Asap dan api dari kebakaran hutan menjadi latar belakang rumah-rumah di seberang Danau Okanagan di West Kelowna, British Columbia, Kanada, 17 Agustus 2023. REUTERS/Dan Riedlhuber
Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA


2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

21 hari lalu

Kapsul kargo Dragon SpaceX meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 9 Januari 2023. Pesawat ruang angkasa itu mendarat di lepas pantai Florida dua hari kemudian. (Kredit: NASA TV)
2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.


Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

22 hari lalu

Polaris Dawn SpaceX. polarisprogram.com
Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.


NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

22 hari lalu

Administrator NASA Bill Nelson dan pimpinan berpartisipasi dalam konferensi pers langsung pada hari Sabtu, Agustus 2018.  24 Agustus 2024, di Johnson Space Center milik badan tersebut di Houston di mana mereka memberikan informasi terkini tentang Uji Penerbangan Kru Boeing NASA. Kredit: NASA
NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Didesain beroperasi otonom, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA ke ISS.