TEMPO.CO, Florida - Tahun lalu SpaceX mengumumkan rencana untuk meluncurkan pesawat luar angkasa Dragon miliknya ke Mars pada 2018, yang akan menjadi misi swasta pertama ke Planet Merah itu.
Tapi kini sepertinya perusahaan tersebut menunda kembali misi itu beberapa tahun. Presiden SpaceX Gwynne Shotwell menegaskan kemarin bahwa SpaceX kini menargetkan tahun 2020 untuk perjalanan ke Mars, sebuah langkah yang akan memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada proyek-proyek ambisius lainnya.
Baca:
Kongres Minta Investigasi Ponsel Android Trump
Xiaomi Masuk Indonesia, Advan Siap Buka Pabrik Baru
Selain Snapdragon 835, Galaxy 8 Gunakan Exynos 9
"Kami fokus pada 2018, tapi kami merasa kami harus menempatkan lebih banyak sumber daya dan fokus lebih banyak pada program awak kami dan program Falcon Heavy kami," kata Shotwell pada konferensi pers pra-peluncuran di Cape Canaveral, Florida, sebagaimana dikutip The Verge Jumat, 17 Februari 2017. "Jadi kami mengincar jangka waktu 2020 untuk itu."
Upaya itu, yang dikenal sebagai misi Red Dragon, dimaksudkan untuk menguji teknologi yang dibutuhkan untuk mendaratkan alat berat di permukaan Mars - tugas yang cukup sulit untuk dilakukan.
Mars memiliki atmosfer sangat tipis, yang memberikan sangat sedikit penghambat untuk memperlambat pesawat ruang angkasa yang masuk. Muatan berat berisiko membanting ke permukaan saat mendarat. Bahkan badan pemerintah memiliki kesulitan memecahkan masalah ini.
Tidak seperti pendarat Mars lainnya, Red Dragon milik SpaceX dirancang untuk menurunkan dirinya ke permukaan menggunakan motor roket yang tertanam di lambungnya. Jika berhasil, ia akan menjadi kendaraan terbesar yang pernah mendarat di Planet Merah itu. Tapi kini butuh setidaknya empat tahun sebelum kita melihat hal itu terjadi.
SpaceX harus menunda misi dua tahun, karena itu merupakan kesempatan terbaik berikutnya untuk peluncuran tersebut. Perjalanan ke Mars terbaik diluncurkan setiap 26 bulan, ketika planet itu sejajar dengan bumi pada orbitnya.
Sementara itu, SpaceX sekarang memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja pada tujuan besar lainnya, seperti peluncuran pertama dari Falcon Heavy - varian yang lebih besar dari roket Falcon 9 miliknya - yang dijadwalkan terjadi musim panas ini, menurut Shotwell.
Selain itu, SpaceX memperbarui kapsul Dragon miliknya sehingga bisa menerbangkan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Perusahaan ini bermaksud untuk meluncurkan awak pesawat luar angkasa untuk pertama kalinya pada 2018, namun audit pemerintah baru-baru meragukan jangka waktu itu.
THE VERGE | ERWIN Z