Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badak Sumatera Lama Terisolir dan Tak Kawin, Pegiat: Butuh Bantuan Teknologi

Reporter

image-gnews
Proses penyelamatan Badak Sumatera betina yang terancam punah di Kalimantan Timur. Kredit: WWF Indonesia
Proses penyelamatan Badak Sumatera betina yang terancam punah di Kalimantan Timur. Kredit: WWF Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah reproduksi turut mengancam keberlangsungan hidup populasi satwa berkulit tebal Badak Sumatera. Penyakit seperti mioma, kista, bahkan tumor bisa saja menjangkit saluran reproduksi badak-badak itu yang terlalu lama terisolir dan tidak kawin.

Untuk menyiasatinya, selain mengevakuasi ke tempat yang layak, para pegiat konservasi badak diimbau mulai menggunakan teknologi maju untuk membantu reproduksi atau pembiakan badak. “Ini harus menjadi perhatian, kalau kita tidak mendukung dengan teknologi, mungkin kita tidak bisa menyelamatkan mereka,” ujar Direktur Yayasan Badak Indonesia, Widodo Ramono.

Dia menyampaikan itu dalam webinar Selamatkan Populasi Terakhir Badak Sumatera yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Badak Sedunia, Selasa 22 September 2020. Sebelumnya, webinar itu mengungkap kalau populasi Badak Sumatera di Indonesia yang tersisa saat ini di habitatnya tidak sampai 100 individu.

Badak Sumatera di antaranya tersebar di empat kantong subpopulasi di Taman Nasional Gunung Leuser, yang tiga di antaranya tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangbiakan. Di luar ancaman pemburu dan hilangnya habitat, populasi badak di ketiga kantung tersebut terancam punah dengan sendirinya.

“Sebanyak 35 persen wilayah timur Leuser dihuni oleh badak, tapi tidak ada anakan, bisa jadi tidak ada pejantan atau betina,” ujar Ketua Dewan Pembina Forum Konservasi Leuser, Rudi Putra.

Rudi mengatakan mendesak menyelamatkan badak-badak yang terisolir tersebut dengan cara evakuasi ke pusat breeding sehingga bisa melakukan reproduksi. Adapun Widodo menekankan para intervensi pakai teknologi. “Badak yang terisolir lama di hutan berpotensi mengalami masalah reproduksi, khususnya badak betina, karena itu harus segera diselamatkan,” ujarnya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, mengatakan kalau pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Darurat Badak Sumatera 2018-2021 yang menyangkut lima kawasan, yaitu Leuser Timur, Leuser Barat, Bukit Barisan Selatan, Way Kambas, dan Kalimantan Timur. Setiap kawasan memiliki rencananya masing-masing sesuai dengan situasi yang dihadapinya, termasuk relokasi badak-badak yang terisolir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andatu, bayi badak hasil perkawinan badak betina bernama Ratu (12 thn) dan badak jantan bernama Andalas (11 thn), bersama induknya di Suaka Rhino Sumatera, Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Foto: Kementerian Kehutanan/Yayasan Badak Indonesia/International Rhino Foundation

Dalam upaya tersebut, pemerintah melibatkan universitas lokal, LIPI, dan lembaga donor. “Rencana aksi ini merupakan pekerjaan yang sangat besar. Kami akan dukung sepenuhnya termasuk pendanaan dan SDM sehingga rencana ini menjadi upaya bersama,” kata Wiratno menjanjikan.

Baca juga:
Negara-negara Kaya Sudah Ijon Lebih dari Setengah Vaksin Covid-19

Selain pendekatan teknologi, Wiratno juga mengatakan, pihaknya akan mengembangkan wilayah konservasi yang berbasis pengetahuan lokal. Pengetahuan masyarakat sekitar kawasan ekosistem dinilai mumpuni dalam membantu upaya pelestarian Badak Sumatera. "Banyak pengetahuan tradisional tentang satwa, tentang hutan yang bisa dipakai untuk penjagaan hutan,” katanya.

MUHAMMAD AMINULLAH | ZW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

12 jam lalu

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

11 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

35 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.


Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

37 hari lalu

Seekor Harimau Sumatra ditangkap karena dituding menyerang warga yang beraktivitas di sekitar TNGL, habitatnya. Foto: Istimewa
Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau Sumatera diklaim sudah melalui kajian kesesuaian habitat yang dilakukan BBTNGL bersama mitra pada 2022.


Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

43 hari lalu

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan korban konflik berada di dalam kandang perawatan Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi, Jambi, Kamis 21 April 2022. Harimau Sumatera yang masuk ke dalam perangkap yang dipasang BKSDA Jambi di kawasan permukiman Desa Nalo Gedang, Kabupaten Merangin pada Kamis dini hari dan diduga memangsa beberapa ekor ternak warga itu akan mendapatkan perawatan sementara di TPS tersebut. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

Harimau itu menerkam dan menggigit leher petani cabai itu.


Pakai 3 Helikopter, KLHK Lepas Harimau Sumatera Ambar dan Beru ke Taman Nasional Gunung Leuser

50 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, saat memberikan keterangan terkait pelepasliaran dua Harimau Sumatera ke Taman Nasional Gunung Leuser, Rabu, 6 Maret 2024. (ANTARA/Juraidi)
Pakai 3 Helikopter, KLHK Lepas Harimau Sumatera Ambar dan Beru ke Taman Nasional Gunung Leuser

Ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa harimau sumatera berupa babi hutan, rusa dan kijang di lokasi lepas liar.


Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

51 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Sampel organ yang diambil di antaranya cairan usus, limpa, hati, darah, potongan usus, jantung, dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA/Syifa Yulinnas
Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.


Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

58 hari lalu

Kematian Badak Sumatera di Kalimantan
Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.


KLHK Melepas Harimau Sumatera Begu Kluti ke Habitatnya di Taman Nasional Gunung Leuser

21 Februari 2024

Pelepasliaran satu individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) pada Selasa, 20 Februari 2024.  Dok. Humas KLHK
KLHK Melepas Harimau Sumatera Begu Kluti ke Habitatnya di Taman Nasional Gunung Leuser

Harimau sumatera betina dengan perkiraan umur 3-4 tahun yang diberi nama Begu Kluti kini kembali ke habitat alaminya.


Sempat Dievakuasi, Harimau Betina Asal Aceh Selatan Dilepas ke Taman Nasional Gunung Leuser

21 Februari 2024

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Sempat Dievakuasi, Harimau Betina Asal Aceh Selatan Dilepas ke Taman Nasional Gunung Leuser

Harimau Sumatera betina berusia 3-4 tahun dilepas ke taman nasional setelah sempat dievakuasi dari Aceh Selatan.