Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Buat Oksigen di Mars, Sudah Cukup untuk Astronot Bernapas 100 Menit

image-gnews
Kendaraan penjelajah Planet Mars dari NASA, Perseverance, mengirim foto selfie sebelum mendarat di dataran Jezero (Sumber: NASA/ Reuters)
Kendaraan penjelajah Planet Mars dari NASA, Perseverance, mengirim foto selfie sebelum mendarat di dataran Jezero (Sumber: NASA/ Reuters)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Eksperimen NASA di Mars pada tahun lalu sudah berhasil membuat oksigen setara yang dibutuhkan seorang astronot untuk bernapas selama 100 menit. Terkini, NASA menyiapkan skala eksperimen yang lebih besar untuk bisa mendukung eksplorasi Mars oleh manusia.

Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE) adalah mesin pembangkit oksigen skala kecil yang didarat di Planet Merah itu menumpang robot jelajah Perseverance pada Februari 2021. Mesin MOXIE ditempatkan di atas robot itu.

Sepanjang total tujuh jam produksinya pada 2021, MOXIE mampu menghasilkan sekitar 15 menit oksigen per jam dalam beragam kondisi lingkungan keras di Mars. Jumlah itu setara penambahan total 50 gram oksigen--senilai oksigen yang bisa dibuat bernapas selama 100 menit untuk satu astronot. 

"Pada level tertinggi, ini adalah keberhasilan yang brilian," kata Michael Hecht dari Observatorium Haystack, Massachusetts Institute of Technology, juga ketua tim eksperimen MOXIE. Dia menambahkan, "Siang atau malam, pada temperatur ekstrem yang berbeda-beda dan dalam badai debu sekalipun, MOXIE bisa memproduksi oksigen dengan kemurnian tinggi."

Tim NASA saat ini berusaha menciptakan mesin dengan versi yang lebih. Tujuannya, mampu memproduksi tidak hanya untuk para awak sebuah misi di Mars, tapi juga cukup untuk mendorong roket pulang kembali ke Bumi. 

MOXIE membutuhkan pompa dan kompresor untuk mengisap karbon dioksida dari atmosfer Mars. Lalu,  pemanas yang dapat menaikkan temperatur udara menjadi 800 derajat Celsius. Alat kemudian bekerja dengan menarik atom oksigen dari karbon dioksida untuk memproduksi gas oksigen yang kemudian diukur kemurniannya dan dirilis. 

Gerald Sanders dari NASA Johnson Space Center di Houston, Texas, menyatakan pasti akan ada banyak tantangan untuk bisa memperluas skala teknologi itu. Termasuk kemampuan untuk insulasi MOXIE dalam versi yang lebih besar, untuk mengatur temperatur internalnya, dan memastikan kalau mesin menjadi panas merata untuk mencegahnya pecah. 

Sanders juga mengatakan kalau sebuah mesin oksigen yang bisa mendukung sebuah misi manusia butuh beroperasi kontinyu selama sekitar 400 hari. Sedangkan sejauh ini, operasi MOXIE baru bisa berkala paling lama satu jam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, tahun pertama MOXIE yang sukses dianggap sudah sebuah langkah maju besar dalam menunjukkan potensi teknologi pembangkitan oksigen di Mars ini. 

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Pentagon Takut Senjata Luar Angkasa Rusia dan Cina, Ini Sebabnya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

9 hari lalu

Asap dan api dari kebakaran hutan menjadi latar belakang rumah-rumah di seberang Danau Okanagan di West Kelowna, British Columbia, Kanada, 17 Agustus 2023. REUTERS/Dan Riedlhuber
Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA


2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

9 hari lalu

Kapsul kargo Dragon SpaceX meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 9 Januari 2023. Pesawat ruang angkasa itu mendarat di lepas pantai Florida dua hari kemudian. (Kredit: NASA TV)
2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.


Parade Planet di Langit Indonesia, 3 dari 6 Planet Terlihat Jelas

10 hari lalu

Fenomena konfigurasi planet-planet bak parade yang diamati di langit subuh pada 5 Juni 2022. BRIN
Parade Planet di Langit Indonesia, 3 dari 6 Planet Terlihat Jelas

Fenomena astronomi parade planet pada 28 Agustus 2024 mempertontonkan berbaris: Merkurius, Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus, dan Saturnus.


Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

10 hari lalu

Polaris Dawn SpaceX. polarisprogram.com
Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.


NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

10 hari lalu

Administrator NASA Bill Nelson dan pimpinan berpartisipasi dalam konferensi pers langsung pada hari Sabtu, Agustus 2018.  24 Agustus 2024, di Johnson Space Center milik badan tersebut di Houston di mana mereka memberikan informasi terkini tentang Uji Penerbangan Kru Boeing NASA. Kredit: NASA
NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Didesain beroperasi otonom, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA ke ISS.


Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

12 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr
Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Dua astronot NASA terjebak di luar angkasa. Misi semula hanya 8 hari berubah menjadi 8 bulan karena pesawat pengangkut rusak.


NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

37 hari lalu

Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)
NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

Badan Penerbangan dan Antariksa AS, NASA, mencatat Juli sebagai bulan terpanas dan 22 Juli 2024 sebagai hari terpanas.


NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

44 hari lalu

Viper Moon rover. NASA
NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

NASA batalkan misi dan putuskan jual VIPER. Cina bisa jadi selangkah lebih maju.


Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

44 hari lalu

Foto sisi terjauh bulan (kiri) terlihat memiliki kawah yang lebih banyak pada permukaannya. areavoices.com
Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

NASA mengakhiri pengembangan misi VIPER karena biayanya yang terlalu besar. Misi pencarian air di bulan itu berakhir pada 17 Juli 2024.


11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

44 hari lalu

Merkurius Menciut
11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Merkurius disebut-sebut mengandung berlian, ukurannya sangat besar, diameternya mencapai 15 km.